Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Hypeconomics: Ketika Manipulasi Pasar Membawa Berkah

18 Desember 2020   19:19 Diperbarui: 20 Desember 2020   09:54 1632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nike Air Jordan 4 Retro Travis Scott Purple Friends, houseofheat.co

Namun, pengaruh pribadi juga memiliki peran dalam perilaku konsumen. Salah satu teori ekonomi yang menyebutkan hal ini adalah The Hedonic Effect, yang dicetuskan oleh Paul Samuelson. The Hedonic Effect berkata seseorang akan memilih untuk membeli barang karena hal-hal emosional dalam dirinya dan demi pemenuhan diri (Vigneron and Johnson, 1999:8).

Hal ini relevan dalam menjelaskan fenomena hypebeast, mengapa mereka tidak mau membeli barang hypebeast palsu meskipun terlihat hampir sama, sebab para hypebeast membeli barang-barang mahal tersebut untuk menjadi bagian dari suatu budaya. 

Tiga orang mengenakan sweater Supreme, pinterest.com
Tiga orang mengenakan sweater Supreme, pinterest.com
Kesimpulan
Ekonomi hypebeast telah menentang konsep-konsep permintaan, penawaran, dan ekuilibrium tradisional dengan menurunkan supply barang. Dengan demikian, manipulasi ini menjadi sebuah cara untuk meningkatkan willingness to pay masyarakat terhadap barang hypebeast.

Lebih lagi, meskipun teori-teori yang dipakai terdengar sangat tua, ekonomi lagi-lagi menunjukkan kepada kita bahwa dia masih relevan dan tak lekang oleh waktu. Apakah bisnis hypebeast ini akan mati? Mungkin. Akan tetapi, melihat situasi sekarang, masa depan hypebeast masih nampak jauh di depan mata, sehingga sepertinya tren ini tidak akan pergi dalam waktu yang singkat.

Diulas oleh Adrien Wida Devachandra | Trainee Divisi Kajian Kanopi FEB UI 2020 | Ilmu Ekonomi 2020

Sumber tanpa hyperlink:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun