Tentu, ini tidak berarti semua pemilih akan memilih berdasarkan strategi. Ada berbagai metode perhitungan matematis yang rumit dan berbeda-beda yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah kelompok strategic voters.Â
Di Indonesia, konsep strategic voting sendiri belum banyak dikenal dan belum banyak diteliti. Padahal, mengingat bahwa sebenarnya kelompok strategic voters  ini mampu mempengaruhi hasil pileg, akan menjadi menarik bagi para pengamat politik untuk mengetahui kira-kira berapa jumlah mereka.
Memahami dan Mencari Solusi
Minimnya analisa perihal kelompok strategic voters di Indonesia menunjukan bahwa masih cukup besar porsi masyarakat, terutama aktor-aktor politik, yang belum sadar dan memahami keberadaan kelompok ini. Jumlah, penyebab, dan akibat dari adanya kelompok ini secara spesifik di Indonesia belum pernah dibahas dan dianalisa.Â
Apabila ulasan mengenai hal ini mulai membumi di Indonesia, dinamika perpolitikan Indonesia akan menjadi lebih menarik dan komprehensif. Selain itu, parpol baru juga akan menjadi tertantang untuk menemukan solusi yang mampu mencegah dampak buruk yang mereka rasakan dengan keberadaan kelompok strategic voters ini.Â
Dengan demikian, mungkin parpol-parpol baru dengan gagasan menarik dapat melaju ke parlemen dan mewakilkan suara-suara rakyat Indonesia demi perubahan ke arah yang lebih baik.
Oleh: Kevin Bagas Ksatria I Ilmu Ekonomi UI 2018 I Staf Divisi Kajian Kanopi FEB UI 2019
References
- Theory in Social and Cultural Anthropology: An Encyclopedia., Chapter: Rational Choice Theory., Publisher: Sage, Editors: R. Jon McGee, Richard Warms, pp.688-690
- Downs, Anthony. (1957). An Economic Theory of Democracy. Journal of Political Economy, 65(2). pp. 135-150.
- Dewan, Torun & Shepsle, Kenneth A. (2011). Political Economy Models of Election. Annual Review of Political Science, 14, pp. 311-330. Doi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H