Kesimpulan
Stereotip negatif yang ada tentang games terkait dengan pendidikan, hubungan sosial dan dampak kesehatan fisik dan mental perlahan mulai bergeser seiring dengan perkembangan dunia games dengan diakuinya eSport sebagai cabang olahraga bahkan profesi saat ini.
Dengan hadiah yang fantastis dari kompetisi dan turnamen eSport yang ada saat ini ditambah dengan meningkatnya kesejahteraan para pemain, membuat orang tua mengizinkan anak mereka untuk menekuni hobinya yaitu bermain games.
Hal ini mengindikasikan telah terjadinya perubahan pandangan terhadap games dari berbagai pihak, terutama orang tua.
Oleh M Fajar Ramadhan | Ilmu Ekonomi 2018 | Staf Divisi Kajian Kanopi 2019
Referensi
- Goldman Sachs. (2018). eSport: From Wild West to Mainstream. The Goldman Sachs Group,Inc. Retrievied from www.goldmansachs.com
- Charles Butler. (2014). GAME DESIGN THROUGH THE LENS OF BEHAVIORAL ECONOMIC. Oslo School of Arts, Communication and Technology.
- Martonik, Marcel. (2015). e-Sports: Playing just for fun or playing to satisfy life goals? . Presov University. Retrivied from kundoc.com
- Borowiecki, Karol J. & Bakhshi, Hasan. (2017) Did you really take a hit? Understanding how video games playing affects individuals. University of Southern Denmark. Retrivied from www.sam.sdu.dk Economics of e-Sport: Mengubah Pandangan Terhadap Games
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H