Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Economics of E-Sport: Mengubah Pandangan terhadap Games

19 April 2019   19:54 Diperbarui: 21 April 2019   01:35 4136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun dengan munculnya games seperti Fortnite dengan format multi-pemain atau yang lebih dikenal dengan nama Multiplayer Battle Online Arena (MOBA)  tentu saja cukup menarik bagi pemain amatir yang menginginkan agar mereka masih bisa 'menikmati' permainan melawan pemain yang lebih berpengalaman atau professional gamers dengan strategi bersembunyi di peta, atau menjadi bagian dari tim yang dapat mendukung pemain amatir tersebut. 

Epic, sebagai game developer dari Fortnite tidak hanya ingin membuat Fortnite menarik bagi 'orang-orang lama', ia juga menggunakan format kompetisi untuk Fortnite yang bertujuan menarik audiens seluas mungkin.

Epic yang baru-baru ini mengumumkan turnamen akbar mereka, Fortnite World Cup 2019, dengan total hadiah sebesar $ 100 juta tentu saja ingin membuat 'pemain baru' tertarik untuk mencoba permainan ini dan dapat disukai oleh semua jenis pemain, bukan hanya professional gamers.

Hal ini tentu dilakukan dalam upaya untuk memaksimalkan minat semua khalayak pada Fortnite. Selain itu, dengan adanya live-streaming Fortnite yang dilakukan oleh professional gamers misalnya seperti Richard Tyler Blevins atau yang lebih dikenal dengan nama Ninja di media Twitch dan Youtube semakin memperluas audiens dari Fortnite dan eSport secara umum.

Dapat kita lihat dari grafik dibawah, Youtube Gaming dan Twitch menjadi platform dengan audiens terbesar dari eSport.

screen-shot-2019-04-19-at-7-47-17-pm-5cb9c35dcc5283614116a046.png
screen-shot-2019-04-19-at-7-47-17-pm-5cb9c35dcc5283614116a046.png
Oleh karena itu, dapat kita analisis bahwa Fortnite yang merupakan representatif dari eSport memiliki efek yang serupa dengan kemenangan seorang Chris Moneymaker yaitu kesamaan dalam efek pertumbuhan audiens dengan upaya mencoba meraih audiens dari semua jenis pemain.

Hal tersebut akan menyebabkan meluasnya perkembangan eSport yang diiringi kenaikan hadiah bagi pemenang kompetisi-kompetisi eSport kedepannya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Efek Moneymaker pada eSport terjadi ketika efek pertumbuhan audiens menyebabkan masif serta luasnya perkembangan eSport serta peningkatan hadiah eSport.

Tentu saja hal yang menjadi daya tarik bagi eSport untuk digemari banyak orang adalah hadiah kompetisi eSport yang sangat fantastis.

Pada tahun 2018, The International DOTA 2 memberikan hadiah dengan total $25 juta kepada juara kompetisi tersebut.

Hadiah tersebut  lebih besar bila dibandingkan dengan kompetisi sepakbola yang diadakan FIFA yaitu Piala Konfederasi 2017 Russia ($20 juta) dan kompetisi basket NBA ($13 juta). Bahkan baru-baru ini, Fortnite mengumumkan Fortnite World Cup 2019 akan memperebutkan total hadiah senilai $100 juta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun