Mohon tunggu...
Kania Putri Octavia
Kania Putri Octavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester 5 di Universitas Airlangga dengan jurusan Teknologi Sains Data.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memahami Pentingnya Data Warehouse di Era Digital

15 Oktober 2024   09:30 Diperbarui: 15 Oktober 2024   09:59 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan menggunakan Online Analytical Processing (OLAP), data warehouse juga mendukung analisis kompleks, yang memungkinkan pengguna melakukan query atau melakukan analisis mendalam terhadap data. OLAP sangat bermanfaat untuk pengambilan keputusan strategis, terutama bagi perusahaan yang ingin mendapatkan pemahaman tentang bisnis mereka dari data historis dan tren pasar.

Pendekatan Pengembangan Data Warehouse

Terdapat dua pendekatan utama dalam mengembangkan data warehouse, yaitu Top-Down dan Bottom-Up.

  1. Pendekatan Top-Down : Diawali dengan membuat data warehouse terpusat yang besar. Metode ini memungkinkan organisasi untuk memiliki kontrol penuh atas data mereka dan menghasilkan integrasi antar departemen yang lebih baik. Namun, proses pengembangan ini memerlukan lebih banyak waktu dan biaya.

  2. Pendekatan Bottom-Up : Metode ini berbeda dari metode sebelumnya. Ini dimulai dengan membangun sebuah data mart kecil, yang berkonsentrasi pada topik tertentu, seperti keuangan atau penjualan. Kemudian, data mart ini digabungkan untuk membentuk data warehouse yang lebih besar. Metode ini memiliki keuntungan karena dapat dilaksanakan lebih cepat dan memiliki risiko kegagalan proyek yang lebih rendah.

Bagaimana Masa Depan Data Warehouse dan Tantangannya?

Data warehouse terus mengalami inovasi seiring kemajuan teknologi, salah satunya adalah penggunaan Big Data dan teknologi semantik yang memungkinkan integrasi data yang lebih kompleks. Misalnya, penggunaan teknologi semantik dalam pengelolaan data besar membantu mengatasi masalah yang dihadapi ketika menggabungkan data dari berbagai sumber NoSQL dan sumber yang terkait.

Namun, masalah masih ada saat mengembangkan dan memelihara data warehouse. Salah satu masalah terbesar adalah proses ETL yang membutuhkannya banyak sumber daya dan memakan waktu yang lama. Selain itu, integrasi data dari berbagai sumber yang heterogen dapat menjadi sulit, terutama bagi bisnis yang memiliki berbagai sistem operasional.

References

Ali, S. S., Kaur, R., Gupta, H., Ahmad, Z., & Jebahi, K. (2024, July 10). A decision-making framework for determinants of an organisation’s readiness for smart warehouse. Production Planning & Control, 35:14, 1887-1908. 10.1080/09537287.2024.2372359

Guerra, J., & Andrews, D. (2008). Why You Need a Data Warehouse : A Special Report for JD Edwards Customers. Andrews Consulting Group. www.andrewscg.com

Pal, B. (2010, July-December). COMPARISON OF DATAWAREHOUSE ARCHITECTURE BASED ON DATA MODEL. International Journal of Information Technology and Knowledge Management, 2, 303-304.

Ptiček, M., Vrdoljak, B., & Gulić, M. (2019, July 26). The potential of semantic paradigm in warehousing of big data. Automatika, 60, 393-403. 10.1080/00051144.2019.1630582

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun