Rinjani tersaput awan Mengintip malu-malu, wajah Lombok yang kian legamÂ
Di sana-sini terlalu banyak coreng muka cermin dibelah, mengatasnamakan kepentinganÂ
Sesekali waktu mencari pembenaran hingga sudut-sudut alasan absurd Lantas...Â
Kebenaran bertopeng ketenaran berbusa-busa tertiup janji, kesejahteraan katanyaÂ
cita-cita mulia sekadar jadi pemerah bibir biar terlihat anggun bijaksanaÂ
Cuh...Â
Nyatanya kata-kata hanya mampu menyihir jelata tak berdaya oleh tipu daya perdagangan dunia yang berlaba-laba lobaÂ
Hari-hari dipenuhi promosi jualan kepedulian seolah-olah jadi penyelamat duniaÂ
Tapi, apa lacur bumi sudah kadung menderitaÂ
Dari pagi hingga pagi lagi tidak tahu harus berbuat apaÂ
Seperti embun yang menguap megap ketika mentari pagi menyapa LombokÂ
Tengah, 030923
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H