Mohon tunggu...
kania ditarora
kania ditarora Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pengajar di madrasah swasta

Menulis adalah sebuah implementasi mencintai diri sendiri, sesama, dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjemput Ketakpastian

3 September 2023   16:50 Diperbarui: 3 September 2023   16:57 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:dokumen pribadi

Rinjani tersaput awan Mengintip malu-malu, wajah Lombok yang kian legam 

Di sana-sini terlalu banyak coreng muka cermin dibelah, mengatasnamakan kepentingan 

Sesekali waktu mencari pembenaran hingga sudut-sudut alasan absurd Lantas... 

Kebenaran bertopeng ketenaran berbusa-busa tertiup janji, kesejahteraan katanya 

cita-cita mulia sekadar jadi pemerah bibir biar terlihat anggun bijaksana 

Cuh... 

Nyatanya kata-kata hanya mampu menyihir jelata tak berdaya oleh tipu daya perdagangan dunia yang berlaba-laba loba 

Hari-hari dipenuhi promosi jualan kepedulian seolah-olah jadi penyelamat dunia 

Tapi, apa lacur bumi sudah kadung menderita 

Dari pagi hingga pagi lagi tidak tahu harus berbuat apa 

Seperti embun yang menguap megap ketika mentari pagi menyapa Lombok 

Tengah, 030923

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun