Ternyata literasi numerasi sangat dekat didalam aktivitas manusia, waktu, logika dan imajinasi. Numerasi bukanlah sesuatu yang baru, yang digagas oleh World Economic Forum atau OECD. Ketika kita menguasai numerasi, kita akan memiliki kepekaan terhadap numerasi itu sendiri (sense of numbers) dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita mampu menerapkan kepekaan tersebut, kita akan menjadi bangsa yang kuat karena mampu memelihara dan mengelola sumber daya alam dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain dari segi sumber daya manusia.
Kegiatan peningkatan literasi Numerasi di kampung literasi TBM Hipapelnis sebenarnya sudah lama dilaksanakan namun penulis menyadari tentang konsep numerasi setelah mengikuti kegiatan Residensi (magang) di Kampung Literasi Rumah Baca Evergreen, Jambi beberapa bulan yang lalu bersama para pegiat literasi dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan Numerasi yang sudah dilakukan di kampung literasi kami ditunjukan dalam berbagai hal seperti, perencanaan waktu, konsep pemetaan (design) area kampung pada saat pencanangan kampung literasi bulan Agustus 2017 lalu yang melibatkan berbagai pihak baik pemerintah, warga masyarakat dan tokoh agama.Â
Pelatihan Kewirausahaan bagi ibu-ibu yang mempunyai usaha kecil menengah (UKM) Â dimana kampung literasi TBM Hipapelnis memfasilitasi wirausaha untuk belajar memaksimalkan potensi yang ada didesa baik produk makanan maupun kerajinan dan pelatihan multimedia bagi para pemuda dalam pembuatan design logo UKM berbasis teknologi informasi dan komunikasi sehingga lahirlah 10 unit usaha baru binaan kampung literasi TBM Hipapelnis. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Â
Yang tidak kalah penting adalah usaha untuk mengenalkan literasi numerasi kepada masyarakat tercermin dalam pembuatan lagu Senandung Kampung Literasi yang digarap oleh pemuda setempat guna mempromosikan kampung literasi kepada masyarakat agar dapat diterima dengan mudah baik informasi program maupun pengetahuan warga tentang konsep kampung literasi. Lagu tersebut diaransemen oleh seniman muda asal kota Kuningan yang kini berkiprah di kota Bandung, Kang Gugun Gumelar (mahasiswa ISBI semester 8 jurusan Karawitan).Â
Kami menggarap lagu ini bersama dari mulai membuat lirik lagu yang sesuai dengan konsep kampung literasi, menuliskan notasi lagu dan mengubahnya kedalam nada-nada diiringi oleh musik keyborad bernuansa etnik Indonesia. Lagu ini bercerita tentang suasana kampung literasi yang asri, damai dan literat warganya.Â
Memberi semangat warganya untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, tidak mengenal waktu dan batas usia. Kampung tempat menimba ilmu bersama alam, tidak hanya pandai membaca tetapi juga menulis untuk masa depan yang cerah. Sebuah perubahan dari desa untuk kemajuan bangsa dan negara, sesuai dengan visi misi kampung literasi TBM Hipapelnis Kuningan yakni membangung bangsa dari desa.
Literasi Seni Budaya dan Kewargaan
Literasi seni budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. Dengan demikian, literasi budaya dan kewargaan merupakan kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan bangsa. Literasi budaya dan kewargaan menjadi hal yang penting untuk dikuasai di abad ke-21.
Indonesia memiliki beragam suku bangsa, bahasa, kebiasaaan, adat istiadat, kepercayaan, dan lapisan sosial. Sebagai bagian dari dunia, Indonesia pun turut terlibat dalam kancah perkembangan dan perubahan global. Oleh karena itu, kemampuan untuk menerima dan beradaptasi, serta bersikap secara bijaksana atas keberagaman ini menjadi sesuatu yang mutlak.Â
Kegiatan peningkatan seni budaya dan kewargaan di kampung literasi TBM Hipapelnis Kuningan diantaranya dengan adanya sanggar seni Kanca Hipapelnis yang memfasilitasi warga dan generasi muda agar dapat melestarikan seni budaya lokal sehingga terbangun karakter bangsa yang cinta budaya dan mengangkat kearifan lokal kami bekali generasi mudanya dengan belajar gamelan sunda, tari tradisional dan bermain angklung bagi anak-anak usia SD dan SMP agar mereka tidak lupa dengan budayanya.
Selain itu kami juga mengadakan kegiatan sarasehan seni budaya dengan mengundang pakar seni tari dan membina remaja puterinya untuk menari tradisional dan pakar seni rupa dalam kegiatan melukis dengan tema kampung literasi. Berbagi jenis lomba menggambar dan mewarnai menjelang 17 Agustus guna memeriahkan hari kemerdekaan kita. Tidak hanya itu, masyarakat bergotong royong menghias kampungnya dengan kreatifitas disetiap sudut jalan dengan gapura berwarna-warni menambang semarak hari kemerdekaan.Â