Mohon tunggu...
Kang Zeze
Kang Zeze Mohon Tunggu... Wiraswasta - Akademisi STIKes Kuningan & Pegiat Literasi Jawa Barat

Seorang yang senang berkelana dan berpetualang, menulis dan aktif dalam kegiatan sosial dan literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Notasi Numerasi dalam Senandung Kampung Literasi

19 September 2023   13:00 Diperbarui: 19 September 2023   13:04 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh karena itu jika kita ingin membuat sebuah musik yang menghasilkan lagu yang indah dan enak di dengar, kita bisa melakukan beberapa hal berikut; pertama-tama kita harus tentukan tema lagunya, entah tema percintaan, persahabatan, religi, lingkungan, patriotisme, dan lain-lain. Tema yang paling mudah dibuat adalah tema percintaan dan persahabatan. Setelah menentukan temanya, barulah kita mulai membuat liriknya. Ingat, menyusun lirik sebelum membuat notasi/nadanya itu akan lebih mudah dibanding membuat notasi/nadanya dahulu baru liriknya.

Susunlah lirik itu sebagus mungkin sesuai selera. Liriknya sudah siap, selanjutnya tentukan lah genre musik yang ingin kita pilih. Ingin genre pop? rock? jazz? blues? atau bahkan dangdut?. Setiap genre punya warna dan notasi yang berbeda. Genre dengan notasi paling mudah dan paling komersial ialah genre pop. Baik, setelah genre musiknya sudah kita tentukan, kita berlanjut ke tahap yang paling saya sukai, yakni membuat notasi/nadanya. Membuat notasi bisa dengan menggunakan not angka ataupun not balok.

Untuk yang belum paham dengan not balok, bisa dengan not angka. Dan instrumen yang bisa kita gunakan untuk membuat notasi ada banyak ragamnya. Instrumen yang paling sering digunakan ialah gitar dan keyboard/piano. Perlu diingat bahwa notasi/nada yang bagus itu bisa jadi nilai lebih dari lagu yang kita buat. 

Misalnya, walaupun kita membuat sebuah lirik yang sederhana, tapi jika notasi/nadanya indah, itu bisa menjadi daya tarik yang kuat dari lagu yang kita buat. Setelah notasinya jadi, kita tentukan lagu yang kita buat ini konsepnya seperti apa. Ingin konsep akustik? Band? Atau bahkan orkestra? Karena lagu yang kita ciptakan itu menunjukkan sense of art dalam diri kita. Oleh karena itulah ketika akan membuat lagu kita juga harus menguasi sastra lagu, pelajaran mengenai pemakaian kata dalam lagu seperti halnya penyair untuk memperkuat esensi lagunya.

Musik sebenarnya jauh lebih dulu ada sebelum simbol dan lambang. Musik bukan hanya belajar notasi tetapi sebuah proses belajar yang terus menerus. Belajar musik sama halnya seperti belajar numerasi dan matematika dimana kita harus pandai dalam membaca notasi, memainkan dan menggabungkan nada, menuliskan lirik sehingga menjadi sebuah lagu yang utuh. Itulah mengapa kita harus menguasi kemampuan literasi numerasi karena sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita sehari-hari dalam berbagai bidang.

Seperti yang telah kita ketahui, perkembangan zaman ditentukan pula dari perkembangan ilmu pengetahuannya. Sejarah mencatat, bangsa Indonesia adalah termasuk bangsa yang berkebudayaan tinggi baik dalam bidang baca tulis, numerasi dan seni budaya maupun bidang lainya. 

Hal ini dapat diketahui dari warisan budaya yang ditinggalkannya seperti Candi Borobudur, Candi Muara Jambi dan beberapa bangunan besar lainnya. Tentu saja bangunan tersebut dibuat oleh tangan-tangan manusia yang sangat cerdas, karena hanya bangsa yang berkebudayaan tinggi yang mampu menciptakan bangunan yang megah. Mereka menggunakan kemampuan numerasinya untuk mengukur, mendesign bangunan hingga mempunyai nilai estetika yang indah.

Selain itu kita dapat mengetahui bahwa nenek moyang kita pada zaman dahulu sangat senang dengan seni dan musik, terbukti banyak simbol juga gambar di relief Candi Borobudur yang menceritakan kondisi masyarakat pada saat itu yang senang bermain alat musik, menari dan berkesenian. Mereka menganggap bahwa musik adalah sebuah ritual kepada Sang Pencipta. Contoh lainnya pada zaman dahulu hingga sekarang di daerah Rancakalong, Sumedang ada kesenian Tarawangsa yang digelar saat musim panen tiba sebagai wujud syukur kepada Tuhan yang telah memberikan anugerahnya kepada manusia, namun berbeda dengan zaman sekarang yang menganggap musik hanya sebagai hiburan semata. 

Jika kita melihat pada sejarah di zaman purbakala banyak bangsa-bangsa yang bermukim sepanjang sungai-sungai besar. Bangsa Mesir sepanjang sungai Nil di Afrika, bangsa Hindu sepanjang sungai Indus dan Gangga. Sejarah menunjukkan bahwa permulaan numerasi dan matematika berasal dari bangsa yang bermukim sepanjang aliran sungai tersebut. Mereka memerlukan perhitungan, penanggalan yang bisa dipakai sesuai dengan perubahan musim. Diperlukan alat-alat pengukur untuk mengukur persil-persil tanah yang dimiliki. Peningkatan peradaban memerlukan cara menilai kegiatan perdagangan, keuangan dan pemungutan pajak. Untuk keperluan praktis itu diperlukan bilangan-bilangan.

Bilangan pada awalnya hanya dipergunakan untuk mengingat jumlah, namun dalam perkembangannya setelah para pakar matematika menambahkan perbendaharaan simbol dan kata-kata yang tepat untuk mendefenisikan bilangan maka matematika menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan dan tak bisa kita pungkiri bahwa dalam kehidupan keseharian kita akan selalu bertemu dengan yang namanya bilangan, karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam teknologi, sains, ekonomi ataupun dalam dunia musik, filosofi dan hiburan serta banyak aspek kehidupan lainnya.

Bilangan dahulunya digunakan sebagai symbol untuk menggantikan suatu benda misalnya kerikil, ranting yang masing-masing suku atau bangsa memiliki cara tersendiri untuk menggambarkan bilangan dalam bentuk simbol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun