Mohon tunggu...
Kang Zeze
Kang Zeze Mohon Tunggu... Wiraswasta - Akademisi STIKes Kuningan & Pegiat Literasi Jawa Barat

Seorang yang senang berkelana dan berpetualang, menulis dan aktif dalam kegiatan sosial dan literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Notasi Numerasi dalam Senandung Kampung Literasi

19 September 2023   13:00 Diperbarui: 19 September 2023   13:04 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membawa harapan tuk Indonesia

................................................................

Dokpri
Dokpri

Begitulah lirik senandung kampung literasi yang kerap kali dinyanyikan oleh anak-anak maupun warga masyarakat yang ada di desa Kalimanggiskulon yang kini sudah tidak asing lagi dengan sebutan Kampung Literasi. Sebuah kampung yang sedang menggeliat gerakan literasinya sejak berdirinya Taman Bacaan Masyarakat Hipapelnis Kuningan pada tahun 2015 yang lalu. Dikampung ini masyarakatnya sangat mencintai seni budaya dan senang bermain alat musik tradisional seperti gamelan, calung, kacapi dan sebagian anak mudanya mempelajari alat musik modern sesuai dengan perkembangan zamannya.

Berbicara mengenai musik otomatis berbicara tentang keindahan dan estetikanya. Sebagian orang menyukai musik, entah dia orang biasa atau bahkan seorang presiden ialah makhluk yang memiliki bakat natural. Salah satunya untuk musik. Dia bisa jadi pemain musik handal, atau jadi penikmat musik total. Tidak ada yang pernah tahu kapan musik pertama dimulai. Sebab setiap bebunyian di alam, punya nadanya sendiri. Guntur menggelegar, angin berhembus, bahkan batu pun bisa bernyanyi. 

Dalam keseharian, musik jadi wakil tersendiri ketika kita sedih, senang, gundah, bingung, takut, marah, dan bahagia. Musik tak segan memberi kita ruang untuk berekspresi. Tak ada manusia yang tidak menyukai musik. Musik adalah inspirasi, yang mengiringi setiap hari. Musik memberi kehidupan dan menjadi kawan juga kenangan karena musik yang indah dapat menciptakan kebahagiaan bagi orang yang mendengarkannya. Unsur musik sebenarnya ada dalam kehidupan kita, sama halya ketika kita sedang berbicara kalau tanpa unsur musik apa jadinya mungkin akan sama seperti robot bahkan membaca kitab sucipun ada unsur musiknya. 

Tanpa unsur musik sepertinya hidup manusia akan tampak menyeramkan. Musik sendiri merupakan peniruan suara alam, seperti halnya suling peniruan suara burung, Gong peniruan suara halilintar dll. Musik adalah bahasa universal yang dapat dinikmati semua orang. musik itu sendiri tentunya disebabkan oleh berbagai macam faktor mulai dari unsur notasi, warna musik, karakter musik, aransemen musik, atau liriknya sehingga menghasilkan melodi dan harmonisasi lagu yang indah dari berbagai alat musik yang dimainkan bersama.

Musik merupakan media, yang tidak hanya dapat mendobrak dimensi ruang dan waktu, tapi dapat menyentuh hati, jiwa manusia, dalam berbagai lapisan kehidupan. Sama halnya seperti proses saat memasak, ketika semua unsur pembentuk musik tadi diramu dengan baik dan cerdas, maka akan lahirlah sebuah hidangan yang akan menggugah selera para penikmat musik dan tentunya akan ada kebanggaan tersendiri bagi sang "chef" nya kalau hidangannya sedap dinikmati oleh semua orang.

Bila kita belajar musik, tentu sangat erat kaitannya dengan numerasi baik angka, simbol, lambang, nada dan kita tentunya juga akan belajar mengenal notasi. Notasi atau biasa disingkat “not” adalah simbol dalam musik untuk suara dengan pitch tertentu. Ada dua macam not, yaitu not balok dan not angka. Not angka , sesuai namanya, yaitu notasi yang dilambangkan dengan angka-angka. Sedangkan not balok adalah notasi yang dilambangkan dengan bulatan-bulatan, baik bertangkai ataupun tidak yang diletakkan di dalam garis-garis paranada. 

Garis paranada adalah berupa 5 garis sejajar dan spasi-spasi yang berguna untuk meletakkan lambang untuk tiap nada menunjukkan durasi dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal durasi nada ditunjukkan dalam ketukan. Dalam notasi balok, sistem paranada bergaris lima digunakan sebagai dasar. Bersama dengan keterangan mengenai tempo, ketukan, dinamika,dan instrumentasi yang digunakan, not ditempatkan pada paranada dan dibaca dari kiri kekanan. 

Durasi nada dilambangkan dengan nilai not yang berbeda-beda, sedangkan tinggi nada dilambangkan dalam posisi not secara vertikal pada paranada. Interval dua not yangdipisahkan satu garis paranada (yaitu berada pada dua spasi yang bersebelahan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun