Tempat tidur beralaskan kasur busa dengan tertutup kain yang rapi dan bersih. Tak tertinggal bantal yang pasti membuat tidur nyenyak. Disamping ranjang ada sebuah almari yang tak kalah dengan lemari hotel. Lampu yang terang benderang. Kamar mandi yang berstandar. Itulah yang terlihat ketika TVONE menayangkan acara bedah penjara KPK. Yang menjadi pertanyaan, “apakah layak untuk seorang pencuri?” Apalagi pencuri yang membuat membunuh rakyat secara berlahan-lahan.
Disisi lain, seorang pencuri ayam di pukuli hingga babak belur, dimasukkan dalam penjara yang hanya beralaskan tikar, bahkan tanpa alas. Tanpa penerangan, tembok yang berlumut. Seharusnya, para koruptor harus dimasukan kedalam penjara yang sejenis ini. Sehingga secara matematis, kualitas Penjara berbanding lurus dengan jumlah uang yang dicuri. Semakin banyak, semakin mewah. Semakin sedikit maka semakin buruk layanannya.
Rencana KPK memang bagus, tapi kurang tepat jika penjaranya semewah itu. Bandingkan dengan bangunan-bangunan sekolah yang ada di pelosok nusantara, lihatlah WC mereka. Seharusnya anak-anak bangsa ini lebih diperhatikan karena lebih mulia dibandingkan dengan para koruptor. KPK, buatlah penjara yang membuat para koruptor jera. Buatlah para koruptor sengsara seperti mereka telah menyengsarakan rakyat.
Kalau dilihat-lihat, penjara itu jauh lebih mewah dari rumahku. Tapi rumahku lebih suci dari penjara itu. Ayo KPK! Berantaskorupsi dengan lebih cerdas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H