Jika si anak terlambat bangun, misalnya setelah waktu sholat subuh, maka si anak masih diperbolehkan makan sahur dan kemudian melaksanakan puasa.
Yang kedua, orangtua akan merangsang keinginan dan semangat anak untuk berpuasa dengan menciptakan puasa yang menyenangkan. Ini antara lain dilakukan dengan pemberian semacam reward atas prestasi puasanya. Baju baru untuk lebaran misalnya, adalah salah satu bentuk reward itu.Â
Ada yang beranggapan pemberian hadiah puasa kontradiktif dengan pendidikan keikhlasan dalam beribadah. Ibadah memang betul harus didasari keikhlasan. Tapi anak-anak kecil belum paham dengan makna ikhlas. Mereka butuh rangsangan untuk mulai belajar beribadah.
Ngabuburit adalah salah satu cara dalam rangka menciptakan puasa yang menyenangkan itu. Dengan ngabuburit itu diharapkan anak-anak yang sedang berpuasa merasakan kegembiraan dan bisa melupakan lapar yang dirasakannya sehingga bisa bertahan puasa sampai maghrib. Jadi sejatinya ngabuburit itu diperuntukan bagi anak-anak dan remaja yang sedang belajar puasa atau baru menginjak (masuk) kewajiban puasa.
Sesuai namanya, aktivitas ngabuburit umumnya dimulai ba'da ashar. Ketika puasa orangtua biasanya mengijinkan anaknya yang masih kecil yang sedang belajar puasa untuk tidur siang. Tidur siang ini biasanya setelah duhur.Â
Berarti bagi yang ikut puasa bedug, dia akan tidur setelah "buka" puasa dan sholat duhur. Meski tidur tidak dilarang dalam puasa, tapi membatasi tidur itu lebih baik. Dengan membatasi tidur, puasa akan tetap produktif.Â
Dengan ngabuburit si anak yang berpuasa akan terhindar dari tidur di sore hari. Inilah substansi penting dari ngabuburit, yakni melatih anak untuk tetap produktif meski puasa. Dengan membatasi tidur hanya di siang hari, dan merangsang anak untuk beraktifitas di sore hari, anak akan terbiasa dengan puasa yang produktif. Anak dilatih untuk memahami bahwa puasa bukan untuk malas-malasan.
Ngabuburit tidak harus identik dengan beli-beli makanan atau mainan atau jalan-jalan ke tempat belanja yang mahal. Banyak cara ngabuburit yang murah dan bermanfaat. Zaman saya kecil dahulu, karena hidup di desa, ngabuburit banyak sekali bentuknya. Membersihkan kandang kelinci misalnya. Saya kebetulan sejak SD - SMP sudah belajar beternak mulai dari marmut, kelinci sampai domba.Â
Ternak itu betul-betul saya yang pelihara termasuk ngarit (mencari rumput) dan memberi makan. Kalau puasa bertepatan dengan musim kemarau panjang, sungai akan menjadi arena ngabuburit. Air sungai yang menyusut drastis, menjadi kesempatan untuk menggarap "kokombongan".Â
Kokombongan itu semacam lubuk buatan untuk menarik ikan bersembunyi. 3 atau 4 hari sekali akan "ditawu" dikeringkan airnya. Saat itulah ikan-ikan dapat ditangkap dan dibawa pulang.Â
Kalau puasa bertepatan dengun "usum buah" (musim mangga), Urang Sunda menyebut buah hanya khusus untuk "mangga", kakak tertua saya akan membuat manisan mangga dan saya yang menjualnya di halaman Masjid Agung di kampung kami untuk mereka yang ngabuburit. Jadi ngabuburit bisa juga sambil berjualan.