Meski tidak memiliki bekal pengalaman politik yang cukup seperti rekan-rekannya di atas tadi, Atep punya modal mental juara seperti yang ditunjukannya di Persib.Â
Atep juga punya modal popularitas yang tinggi. Namun ia harus bekerja keras memaksimalkan popularitasnya untuk bisa dikonversi menjadi elektabilitas yang tinggi.Â
Statusnya sebagai pendatang baru yang mentah dalam dunia politik praktis harus ditutupi dengan kerja super keras dalam rentang waktu yang sangat pendek menuju pencoblosan di bilik suara. Riak-riak akibat pengusungan dirinya yang bernuansa fait a compli oleh PDIP harus disikapi dengan serius.
Hanya kerja super keras yang bisa dilakukan Atep. Atep tidak boleh tejebak dalam keraguan. Tidak ada yang sia-sia dalam memperjuangkan niat, sekalipun itu berujung kekalahan. Tapi akan jauh lebih baik bila niat itu diperjuangkan dengan keras secara terencana dan terorganisasi.Â
Setidaknya itu akan menjadi bekal Atep dalam mengarungi dunia politik praktis di masa-masa selanjutnya. Jangan sampai Atep hanya duduk manis, apalagi hanya menjadi pemanis pilkada. Karena yang manis sudah ada di Teh Yena yang jadi pasangannya. Hehehe …….
< Kang Win, Agustus 26, 2020 >
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H