Mohon tunggu...
Kang Win
Kang Win Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kebersamaan dan keragaman

Ingin berkontribusi dalam merawat kebersamaan dan keragaman IG : @ujang.ciparay

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Kemerdekaan di Tengah Tekanan Pandemi Covid-19 dan Ancaman Resesi Ekonomi

18 Agustus 2020   01:46 Diperbarui: 18 Agustus 2020   01:47 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warta Kota - Tribunnews.com

Kemerdekaan Bangsa inilah yang kemudian mendorong lahirnya NKRI sehari kemudian yakni tanggal 18 Agustus 1945. NKRI terlahir dari pengorbanan segenap Bangsa Indonesia untuk mengesampingkan egoisme suku, ras, dan agama.

Hari ini kita merayakan kemerdakaan dalam kondisi darurat dibawah tekanan pandemi covid-19 dan ancaman resesi ekonomi. Situasi yang sangat berat yang mewarnai suasana perayaan kemerdekaan tahun ini adalah yang pertama kali terjadi setelah 75 tahun merdeka.

Pandemi covid-19 bukanlah persoalan yang biasa-biasa saja. Begitu pula ancaman resesi ekonomi yang menjadi dampak serius dari pandemi covid-19.

Tekanan pandemi covid-19 dan ancaman resesi ekonomi menjadi sangat berat karena terjadi di tengah-tengah lunturnya jiwa nasionalisme dan menyeruaknya klaim paling benar dari sebagian anak bangsa.

Lunturnya nasionalisme antara lain ditunjukan dengan lemahnya kebanggaan sebagai bangsa dan tumbuh suburnya egoisme SARA. Sedangkan fenomena klaim paling benar tampak dari derasnya pemaksaan kehendak dan pendapat atas dasar klaim kebenaran sepihak. Demo dan unjuk rasa lebih disukai daripada dialog konstruktif. Kondisi ini menghinggapi kaum elit sampai masyarakat umum.

Dalam kondisi seperti ini sangat wajar apabila muncul pesimisme terhadap masa depan bangsa. Pertanyaan dan keraguan atas kemampuan kita melewati pandemi covid-19 dan ancaman resesi ekonomi.

Kita boleh pesimis tapi tidak boleh berhenti, berdiam diri. Kita harus bergerak bersama sebagai bangsa. Kita adalah bangsa pejuang, karenanya terus berjuang adalah hal yang harus dialakukan.

75 tahun yang lalu kita berhasil memproklamasikan kemerdekaan di bawah tekanan kolonialisme asing. Berhasil mewujudkan keinginan luhur untuk menjadi sebuah bangsa yang satu, yang kemudian melahirkan NKRI yang melindungi segenap tumpah darah Indonesia.

Maka ketika hari ini 75 tahun kemudian kita merayakannya dalam tekanan pandemi covid-18 dan ancaman resesi ekonomi, satu-satunya jalan yang harus ditempuh adalah kembali kepada semangat kemerdekaan itu.

Pembukaan UUD 1945 menyebutkan : "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya."

Ini adalah pengakuan bahwa ada tangan Tuhan dalam kemerdekaan Bangsa Indonesia. Pengakuan bahwa Tuhan telah melakukan intervensi untuk mengabulkan keinginan luhur bangsa ini. Keinginan luhur yang diperjuangkan dengan segala pengorbanan. Kemerdekaan adalah anugrah Tuhan untuk Bangsa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun