Makna ngopi di masyarakat Sunda
Bagi masyarakat Sunda, khususnya di daerah pedesaan, ngopi tidak berarti minum kopi. Ngopi bermakna menikmati makanan ringan, tentu saja ada dibarengi dengan minum. Minumannya bisa kopi, bisa teh, atau sekedar air putih. Jadi ngopi penekanannya kepada makanan, bukan kepada minumannya.
Jika kepada kita ada yang menyampaikan ajakan "ngopi heula" (ngopi dulu), jangan buru-buru menolak dengan alasan tidak suka minum kopi. Karena belum tentu yang ditawarkan adalah kopi panas.Â
Baca juga : 5 Rekomendasi Tempat Ngopi Kulon Progo yang Cocok untuk Ngabuburit
Tapi yang pasti akan tersaji, makanan ringan. Bisa pisang goreng, bisa wajit Cililin, atau sekedar ranginang (rengginang). Tentu saja mungkin ada kopi atau teh tawar.
Ketika tukang dan laden sedang bekerja dalam pengerjaan bangunan, misalnya, maka selalu ada sesi ngopi sekitar jam 2 atau jam 3 siang.Â
Pada kesempatan itu, mereka akan menikmati makanan ringan yang disediakan pemilik bangunan atau dengan cara membeli sendiri. Ngopi adalah waktu istirahat yang biasa dilakukan, di luar waktu makan siang.
Berbeda dengan mereka yang bekerja di sawah atau di ladang, sesi ngopi mereka lakukan sekitar jam 10 pagi.
Jadi ngopi bagi masyarakat Sunda pedesaan adalah sesi istirahat, menikmati makanan ringan. Ini mirip dengan coffee break yang lazim dalam sebuah acara seminar, pelatihan , dll, di era modern ini.
Bagi masyarakat Sunda pedesaan, tiada hari tanpa ngopi. Karena makan apapun selain nasi, disebut ngopi. Dan makan apapun, belum dikatakan sudah makan, kalau belum makan nasi. Maka nasi dan ngopi menjadi standar minimal dari tingkat kesejahteraan.
Salam ngopi
< Kang Win, Juli 23, 2020 >