Tulisan yang baik, kemudian dibaca orang lain, dan kemudian orang lain beroleh manfaat dari membacanya, itulah kebaikan. Berbagi kebaikan.
Dan itulah benefit utama bagi seorang penulis dengan tulisannya. Popularitas yang diraih, atau reward dalam bentuk rupiah, semestinya menjadi hal berikutnya, bukan hal pokok.
Berbagi kebaikan lewat tulisan, hanya mungkin dilakukan ketika kita concern kepada benefit utama tadi, seberapa besar pembaca beroleh manfaat dari tulisan kita. Tentang ini, terus terang saya terinspirasi tulisan yang indah dari Pak Tjiptadinata Effendi yang berjudul “Membuktikan Tulisan Kita Bermanfaat bagi Orang Lain” yang tayang di Kompasiana kemarin 17 Juni 2020.
Tulisan akan bermanfaat ketika tulisan itu ditulis dengan penuh tanggungjawab sehingga menghasilkan tulisan yang baik.
Bagi saya, tulisan yang baik tidak sekedar bicara kualitas. Karena kualitas itu sifatnya relatif , tergantung indikator yang yang menjadi parameternya. Kualitas itu juga bersifat subjektif, tergantung sudut pandangnya.
Tulisan saya yang seringkali belepotan, karena keterampilan menulis yang rendah ditambah wawasan yang sempit, bisa jadi dinilai baik untuk ukuran penulis pemula setingkat TK seperti saya. Tapi tidak kalau menggunakan parameter para penulis senior.
Bagi saya tulisan yang baik, harus mengandung unsur kebaikan, bahkan ketika berbicara tentang sebuah keburukan. Karena menulis adalah berbagi kebaikan.
Kebaikan yang bisa dibagikan lewat tulisan, bisa berupa pengetahuan baru. Pengetahuan tentang keindahan suatu tempat misalnya. Atau pengetahuan tentang dunia pengobatan. Atau bisa juga dengan peristiwa buruk yang baru terjadi. Semua bisa jadi pengetahuan baru, memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembacanya.
Tulisan yang baik bisa juga bersifat menghibur. Memberikan hiburan kepada pembacanya, sehingga bisa melupakan kesumpekan meski sejenak.
Tulisan yang baik, bisa juga bersifat pencerahan. Memberikan kejelasan, mendudukkan perkara yang lebih jelas atas sesuatu yang sedang menjadi viral misalnya. Atau meberikan masukan atas sesuatu yang kurang pas yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Apapun yang menjadi isi dari tulisan, selama ditulis dengan baik dan menghasilkan tulisan yang baik akan bermanfaat bagi orang lain. Menulis adalah aktifitas transfer kebaikan.