Mohon tunggu...
Husni Magz
Husni Magz Mohon Tunggu... Guru - Guru, pembelajar dan seorang ayah

Seorang bibliofilia yang menemukan gairah lewat dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah Orang Salafi Kasar?

15 Juli 2024   14:10 Diperbarui: 15 Juli 2024   14:13 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Orang Wahabi itu kasar, frontal dan tidak punya adab!' begitulah mereka berkata.

Kenapa tuduhan ini muncul? 

Pertama, bisa jadi mereka memiliki pengalaman buruk dengan orang yang mendaku sebagai salafi. Generasi salaf itu generasi terbaik dan manhajnya juga baik. Lalu jika ada orang yang mengaku salafi tapi ternyata su'ul adab, maka tidak etis jika menyalahkan manhajnya. Yang salah adalah orangnya, bukan manhajnya.

Ketika saya memiliki adab buruk, maka yang salah bukan agama saya, bukan manhaj saya, tapi saya pribadi. 

'Tapi memang kebanyakan yang frontal itu dari Wahabi!' mereka tetap keukeuh dengan pendiriannya.

Tidak bisa digebyah uyah hanya karena kasus-kasus yang segelintir. Tidak hanya menghukumi salafi, menghukumi semua aliran Islam juga harusnya dengan timbangan kebijaksanaan yang sama.

Jika kamu berpikir salafi itu niradab karena pengalaman buruk personalmu, apakah kami boleh menghukumi--misalnya--NU sebagai organisasi nyeleneh hanya karena Mama Ghufron si ahli bahasa semut masuk ke pengurusan PBNU di Jatim? Tentu saja tidak! Karena Mama Ghufron bukan representasi keseluruhan orang NU.

Jika salafi dikatakan niradab, lalu apakah aksi pembubaran kajian salafi, penolakan pendirian masjid dan pesantren oleh sebuah ormas itu bisa dikatakan beradab? Sementara sampai saat itu saya belum pernah menemukan orang salafi melakukan hal yang sama.

Kedua, bisa saja mereka terlalu cepat tersentil sisi emosionalnya dengan menonton potongan video ustadz salafi yang pemahamannya bersebrangan dengan mereka. Ya karena kita menemukan banyak sekali grup Facebook dimana tempat cacian, makian, editan foto yang melecehkan ustadz2 salafi dipertontonkan. Pun video2 kajian yang sengaja dipotong untuk memantik kebencian.

Dan hal yang sama juga berlaku pada sebagian orang 'salafi'. Ada segelintir mendaku salafi yang juga gemar melakukan hal yang sama.

Tapi--sekali lagi--itu tidak merepresentasikan sebuah manhaj hanya karena perilaku buruk orang yang mengaku bagian darinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun