Abu Bakr Muhammad bin Ibrahim al-Kalabadzi (w. 380 H), dengan mengutip perkataan Abu Muhammad Al-Jurairy bahwa "faqr adalah anda tidak mencari yang tidak ada, sampai anda kehilangan yang ada." Artinya tidak mencari rizqi (bekerja) kecuali dikhawatirkan lemah dari melaksanakan ibadah wajib.[6]
Â
Ab Hmid Muhammad al-Ghazali (450-505 H), belau dengan tegas mengatakan bahwa "dunia disebut musuh Allah, musuh para wali Allah, dan musuh bagi para musuh Allah." Kenapa dunia sebagai musuh Allah, karena dunia menghalangi dan memotong jalan para hamba Allah yang hendak beribadah kepada Allah. Dunia juga sebagai musuh para wali Allah karena dunia memperlihatkan kecantikannya seperti wanita buruk yang rupa yang menghiasi dirinya dengan perhiasan yang indah. Dan dunia juga menjadi musuh bagi musuh Allah karena menjebak mereka dalam perangkap cintanya setelah mereka ditipu dan diperdaya oleh dunia.[7]
Â
Ibn Atha'illah Assakandari (650 H -- 709 H) beliau berkata: "Sesungguhnya bangunan wujud (dunia) ini, akan rusak binasa sendi-sendinya, dan akan musnah semua kemuliaan (kebesarannya)."
Â
Abdul Wahhab al-Sya'rani (w. 973 H) berkata diantara akhlak para ulama' salafussalih adalah memandang dunia dengan pandangan i'tibar (untuk bahan mengambil pelajaran hidup) bukan dengan pandangan mahabbah (cinta dunia) dan syahwat (kesenangan).[8]
Â
Dari sekian pandangan ulama di atas, dapat diambil intisarinya bahwa dunia ini dipegang di tangan saja, artinya dicari untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam rangka menopang kekuatan ibadah dan digunakan sesuai fungsinya serta di salurkan kepada yang berhak sesuai aturan syariat tanpa ada rasa khawatir akan habis. Jangan sampai dunia ini ditaruh di dalam hati, dicintai sampai mati, seakan ia akan mati kalau tidak mempunyai dunia, jangan sampai dunia menjadi sandaran hidup. Pada titik inilah seseorang dibuat terlena sehingga ia enggan mengeluarkan untuk berbagi dengan yang membutuhkan. Sampai-sampai ia pun lupa jika kelak juga akan meninggalkan dunia.
Â
Alhasil, bersikap biasa saja terhadap dunia, karena tanpa kau sadaripun  kita akan meninggal dunia.