Mohon tunggu...
kangsamad
kangsamad Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cinta Sejati Tidak Pernah Gagal

13 Desember 2011   03:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:24 1479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apa kaitan antara cinta dan kesatuan?

Dua kata yang sepertinya tidak mempunyai keterkaitan sama sekali, tetapi ketika dilakukan pendalaman ternyata makna dari kedua kata tersebut sangatlah erat kaitannya satu dengan yang lain.

Dimana ada cinta, maka di situ ada kesatuan; atau sebaliknya dimana tidak ada kesatuan maka disitu tidak ada cinta.

Cinta atau kasih, atau cinta kasih merupakan sebuah kata yang sama yang saling dipertukarkan di dalam pemakaiannya, sebuah kata sederhana namun mengispirasi orang-orang untuk menghidupinya dan melakukan hal-hal yang hebat bagi dunia.

Cinta atau kasih yang sejati tidak penah gagal.

***

Di dalam bahasa Indonesia, kata kasih, cinta, sayang, suka merupakan kumpulan kata-kata  yang mempunyai kemiripan, namun setiap kata tersebut digunakan di dalam konteks yang berbeda-beda.  Sedangkan di dalam bahasa Yunani, makna yang terkait dengan cinta, ternyata mempunyai makna yang bermacam-macam, yaitu : Agape, Philia, Storge, Eros.

Di dalam bahasa Inggris, kata yang dipakai menggambarkan kasih adalah “love”, yang secara umum juga memiliki makna yang sangat luas. Menurut yang tertulis di www.dictionary.com, maka definisi “love” memiliki kata sinonim sebagai berikut:


1.  tenderness, fondness, predilection, warmth, passion, adoration. 1, 2. Love, affection, devotion  all mean a deep and enduring emotional regard, usually for another person. Love  may apply to various kinds of regard: the charity of the Creator, reverent adoration toward God or toward a person, the relation of parent and child, the regard of friends for each other, romantic feelings for another person, etc. Affection  is a fondness for others that is enduring and tender, but calm. Devotion  is an intense love and steadfast, enduring loyalty to a person; it may also imply consecration to a cause. 2.  liking, inclination, regard, friendliness. 15.  like. 16.  adore, adulate, worship.


Dari semua hal tentang kasih atau cinta tersebut, maka penggunaan pilihan kata (kasih, cinta, sayang, suka), yang mempunyai makna yang mirip tersebut  dapat dimasukkan ke dalam beberapa kategori :


* Di dalam hubungan dengan Sang Pencipta
* Di dalam hubungan dengan keluarga
* Di dalam hubungan dengan sesama
* Di dalam hubungan dengan benda


Kalau kata-kata tersebut digunakan dengan  terbolak-balik, maka makna dari kata tersebut menjadi tidak pas, atau bisa hilang “greget”nya. Misalnya “Kasih saya kepada barang ini tidak tertahankan”, atau “Saya sangat suka sama Tuhan”.  Ungkapan-ungkapan seperti itu tidak pas dan kehilangan “greget”nya.

Di dalam hubungan yang relasional dengan orang lain, getaran kata cinta itu menjadi bermakna dan berkuasa ketika kita bisa mengungkapkan dengan tepat dan sepatutnya, sehingga kata-kata itu manjadi sebuah kata berkat.

Tetapi tentu saja, memaknai kata kasih di dalam pengertian yang hanya terkait dengan rasa atau perasaan akan mereduksi makna keseluruhan dari kata kasih itu sendiri. Karena kata itu bukan hanya masalah perasaan, tetapi juga merupakan kesatuan antara kehendak dan tindakan, karena kalau hanya masalah rasa maka yang terjadi adalah istilah “cinta gombal”, hati seseorang dengan mudah takluk bertelut dengan segala macam “rayuan” kata “cinta” yang sebenarnya adalah “gombal”.

Bisa tidakkah mencintai dengan cinta yang sejati?

***
Cinta sejati tidak pernah gagal.

Pendalaman makna kasih membawa kita kepada beberapa macam jenis kasih yang ada. Ada empat kata Yunani untuk kasih yang penting dimengerti. Kata-kata itu adalah agape, phileo, storge, dan eros. Tiga kata di antaranya muncul di dalam Alkitab.

Kata Yunani untuk kasih seksual atau hasrat kasih adalah eros, dan kita memperoleh kata Inggris seperti ”erotic.” Ketika eros dipakai sebagai kata benda, kata itu menunjuk kepada dewa kasih Yunani. Kata Yunani eros tidak muncul dalam teks alkitabiah, jadi kita tidak akan meluangkan waktu dalam artikel ini mengenai itu, tetapi kata ini sudah memiliki dampak terhadap bahasa Inggris dan pandangan kita tentang kasih seksual sehingga itu penting untuk disinggung.
Kata Yunani yang menunjuk kepada kasih terhadap Tuhan, salah satu jenis kasih yang harus kita miliki untuk orang lain, adalah agape. Agape adalah sifat inti Tuhan, karena Tuhan adalah kasih. Kunci utama untuk mengerti agape adalah menyadari bahwa itu dapat dikenal dari tindakan yang mendorongnya. Sebenarnya, kadang kala kita berbicara tentang ”teladan perbuatan” dari kasih agape. Orang-orang pada masa kini terbiasa berpikir tentang kasih sebagai suatu perasaan, tetapi tidak demikian halnya dengan kasih agape. Agape adalah kasih karena apa yang dilakukannya, bukan karena bagaimana perasaannya.

Kristus sangat mengasihi (agape) sehingga Dia memberikan hidup-Nya. Seorang ibu yang mengasihi bayinya yang sakit akan jaga semalaman untuk merawatnya, yang merupakan sesuatu yang tidak mau dilakukannya, tetapi ini adalah suatu tindakan kasih agape yang sesungguhnya.

Pada dasarnya kasih agape bukan sekadar sebuah gerakan hati yang lahir dari perasaan. Sebaliknya kasih agape adalah gerakan kehendak, pilihan yang sengaja dilakukan. Itulah sebabnya Tuhan dapat memerintahkan kita untuk mengasihi musuh kita (Mat. 5:44; Kel. 23:1-5). Dia tidak memerintahkan kita untuk ”memiliki perasaan yang baik” terhadap musuh kita, tetapi untuk bertindak di dalam cara yang penuh kasih terhadap mereka. Kasih agape berhubungan dengan ketaatan dan komitmen, dan tidak selalu perasaan dan emosi. ”Mengasihi” seseorang adalah mentaati Tuhan demi kebaikan orang lain, mengupayakan berkat dan keuntungan orang lain untuk jangka panjang.

Cara untuk mengetahui bahwa kita mengasihi (agape) Tuhan adalah bahwa kita melakukan perintah-perintah-Nya. Yesus berkata, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku...” (Yoh. 14:21a). Ada orang-orang yang berkata bahwa mereka mengasihi Tuhan, tetapi gaya hidup mereka bertentangan dengan kehendak Tuhan. Orang-orang ini salah mengerti perasaan kasih mereka kepada Tuhan dengan kasih agape yang sesungguhnya. Yesus memperjelas ini: ”Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku ...” (Yoh. 14:24a).

Kasih adalah karakter khusus dalam hubungan dengan orang-orang lain dan kepada semua umat manusia. ”Mengasihi” mungkin tidak selalu mudah, dan kasih yang sesungguhnya bukanlah ”sentimentalisme yang lembut.” Sering kali terdapat harga yang dibayar untuk kasih yang sejati. Itu tidak berarti kasih agape tidak menyangkut perasaan di dalamnya, dan situasi ideal yang muncul ketika hal yang baik dilakukan juga adalah apa yang ingin kita perbuat.

Kata ketiga untuk “kasih” yang perlu diteliti adalah phileo, yang berarti “memiliki minat yang spesial kepada seseorang atau sesuatu, sering kali dengan fokus kepada kerja sama yang dekat; memiliki kasih sayang terhadap, seperti memandang seseorang sebagai sahabat.” Mungkin menolong jika phileo tidak pernah diterjemahkan sebagai “kasih” dalam Perjanjian Baru, karena kata ini menunjuk kepada perasaan suka yang kuat atau persahabatan yang kuat. Tentu saja, kita melihat bagaimana phileo diterjemahkan sebagai “kasih,” karena di dalam budaya modern kita berkata kita “mengasihi” hal-hal yang kita sangat gemari: “Saya suka (love) es krim,” “Saya suka (love) mobil saya,” “Saya suka (love) model rambutmu,” dsb. Kata phileo menyiratkan hubungan emosional yang kuat, oleh sebab itu dipakai sebagai “kasih,” atau persahabatan yang dalam, antara sahabat. Anda dapat agape musuh Anda, tetapi Anda tidak dapat phileo mereka.

Kata Yunani keempat yang perlu dimengerti adalah storge, yaitu kasih dan sayang yang muncul secara alamiah antara orang tua dan anak-anak, dapat muncul di antara saudara kandung, dan muncul di antara suami dan istri dalam pernikahan yang baik. Kata itu muncul dalam Roma 12:10 dengan kata, philostorgos, yang merupakan gabungan kata philos (bentuk kata benda dari phileo) dan storge. Roma 12:10 (Sehubungan dengan kasih persaudaraan, biarlah ada persahabatan yang dalam dan kasih keluarga terhadap satu dengan yang lain) adalah ayat yang sangat penting, mengarahkan kita untuk sangat mengasihi dan saling berbuat baik.

Kita membutuhkan kasih agape karena beberapa hal yang dituntut dari Tuhan tidaklah menyenangkan atau mudah dilakukan, tetapi harus diperbuat. Kita memerlukan kasih phileo karena kita membutuhkan sahabat sejati untuk berdiri bersama kita, orang yang berhubungan dengan kita secara emosi dan kita dapat berbagi perasaan serta pikiran kita yang terdalam bersamanya. Yang terakhir, kita perlu memiliki kasih storge di antara kita, sebuah kasih sayang persaudaraan yang menghibur dan menolong kita merasa terikat dengan semua keluarga kita.

***

Menggali definisi kasih, ternyata memberikan kemungkinan pemahaman yang sangat luas dan menarik, karena semua kualitas kebaikan manusia melekat kepada definisi itu.

Semua pengabdian yang dilakukan  tanpa didasari, diinspirasi oleh kata itu, menjadi tidak bermakna. Kata itu sungguh hebat, mampu menafikan semua perbuatan besar dan hebat yang dilakukan jika perbuatan itu dilakukan tanpa kasih, tetapi juga dapat memberi makna yang adiluhung kepada sebuah perbuatan yang sangat kecil dan mungkin seperti tidak berarti, karena perbuatan itu dilakukan dengan kasih.

Sebuah kata hikmat mengingatkan kita, “Meskipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. ia tidak bersuka cita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.Kasih tidak berkesudahan, nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, pengetahuan akan lenyap.” (1 Korintus 13 : 1-8).

Kasih yang sejati tidak pernah gagal, cinta itu menyatukan bukan memisahkan. Ada misteri di dalam kasih yang sejati, yaitu sebuah kerinduan akan kesatuan, menjadi satu, manunggal.

Menjadi satu dengan orang yang dikasihi di dalam kasih, dengan pasangan, dengan anak, dengan keluarga, dengan sesama, bahkan dengan Tuhan. Di dalam kasih yang sejati tidak ada yang mampu memisahkan, bahkan sakit penyakit, penderitaan, maupun kematian.

Di dalam kasih yang sejati ada kesatuan, di dalam kesatuan maka kehidupan ini patut dirayakan bersama-sama dengan semua kekasih.

Sebuah lirik lagu dari kelompok Element memberi peneguhan kita tentang cinta yang sejati.

Cinta sejati yang bisa
Memberi tanpa harus menerima
Dia membawa damai dan bahagiakan jiwa
untuk semua manusia

Hanya cinta sejati yang bisa
Bertahan tanpa mengenal waktu
Tak kan pernah sirna bagai karang di samudra
Kan abadi tuk selamanya

Seperti itulah cintaku
Untuk dirimu
Tulus dan apa adanya
Datang dari semua rasa
Sucinya hati
Atas nama cinta sejati

Dan bila engkau telah mengerti
Betapa besar artinya cinta
Hingga setiap nafas yang mengalir di tubuhmu
Ada cinta dari Yang kuasa


Ajarlah kami semua untuk saling mengasihi dengan kasih yang dari Mu semata, hingga setiap nafas yang mengalir di tubuhku ada cinta dari Yang Kuasa, cinta yang sejati, cinta agape,  cinta yang dari Tuhan yang menginspirasi setiap sendi kehidupan ini.

Salam Taklim
Kang Samad

link Youtube Cinta Sejati (Element)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun