Jikalau saya merenungkan pernyataan tersebut, betapa beruntungnya saya boleh mengenal anugrah Allah. Ada sebuah dasar yang baru untuk beribadah kepada Allah tanpa rasa takut. Menyadari betapa ketidaksempurnaan saya sebagai manusia berdosa, apalah yang bisa saya harapkan dari diri saya untuk bermegah? Tidak ada. Namun justru di dalam ketidaksempurnaan itu anugrah Allah berlimpah; bukan pembalasannya namun kasih dan pengampunannya yang melebihi dosa dan pelanggaran saya. Bukankah kita adalah orang-orang yang beruntung!
Karya Isa Almasih di kayu salib seperti yang diungkapkan Bono menjadi dasar keberanian untuk menghadap tahta kasih karunia anugrah Allah yang tidak terperi. Ia yang benar, mati bagi kita yang tidak benar, supaya Ia bisa membawa kita kepada Allah. Saya adalah orang yang berdosa tetapi dikasihiNya. Relasi di dalam kasih dan kebenaran Allah memberikan kepada saya platform yang baru untuk hidup mengenal dan mengalami siapa Allah.
Yang pasti, saya rela untuk menyerahkan diri saya kepada pimpinan pribadi yang penuh dengan kasih anugrah, dibandingkan kepada pimpinan pribadi yang penuh dengan hukum dan aturan.
Sungguh ajaib anugrah kasihNya.
Catatan :
Grace : berdasarkan definisi dari kamus ini, link:
1.
elegance or beauty of form, manner, motion, or action.
2.
a pleasing or attractive quality or endowment.
3.
favor or good will.
4.
a manifestation of favor, esp. by a superior: It was only through the dean's grace that I wasn't expelled from school.
5.
mercy; clemency; pardon: an act of grace.