Mohon tunggu...
Kang Rozaq
Kang Rozaq Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pendakwah, Aktivis Sosial dan Keagamaan, Laskar Pelayan Jama'ah (LPJ)

Aktivis Gerakan Aksi Sosial dan Keagamaan (GASA) dan Penggiat/Laskar Pelayan Jamaah

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kesuksesan Mendidik Anak: Istiqomah dalam Ikhtiar Langit dan Ikhtiar Bumi

6 Juni 2024   23:00 Diperbarui: 6 Juni 2024   23:04 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dialog yang luar biasa penuh makna, bagaimana hubungan antara orang tua dan anak, yang saling menghargai dan mengormati hak anak, dengan dasar keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Allah SWT. memerintah kepada kita semua, untuk menjaga keluarga dari hal-hal yang menjauhkan dari Allah SWT, bahkan yang mengantarkan ke api neraka. sebagaimana dalam QS. At-Tahrim ayat 6, Allah berfirman "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada apa yang Allah perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." 

Disamping itu, Allah SWT. memberikan gambaran kepada kita, bahwa anak dan harta adalah ujian, sebagaimana dalam Surah At-Taghabun ayat 15: "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar." (QS. At-Taghabun [64]: 15).

Selain itu, anak dan istripun juga akan menjadi musuh bagi kita. Hal itu diungkap dalam Surah At-Taghabun ayat 14: "Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka, berhati-hatilah kamu terhadap mereka. Jika kamu memaafkan, menyantuni, dan mengampuni (mereka), sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." 

Namun demikian, anak juga sebagai penenang hati, penyejuk jiwa, dan pemimpin orang-orang yang bertakwa serta ana sebagai perhiasan dunia.

Setiap anak adalah individu unik yang terlahir dengan potensi dan karakter yang berbeda-beda. Tidak jarang, perbedaan yang mencolok terjadi bahkan di antara saudara kandung. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan tersebut.

Fenomena ini menyimpan hikmah yang dapat membuka wawasan kita tentang peran orangtua dalam mempengaruhi karakter anak.

Kisah nyata mengandung hikmah, mengenai seorang ibu yang memiliki dua anak  laki-laki, memberikan kita wawasan yang berarti tentang bagaimana kualitas kepribadian orang tua dapat memengaruhi perkembangan karakter anak-anak.

Dikisahkan, terdapat seorang wanita yang mempunyai dua anak laki-laki. Dia datang kepada seorang Syekh, dan berkata:

"Ya Syekh, saya punya dua anak laki-laki. Yang satu nakal, tapi satunya lagi sangat baik. Mengapa mereka memiliki karakter yang berbeda padahal hanya terpaut lima tahun usia? Perbedaan ini tampak begitu mencolok. Ada penjelasan dalam ajaran Islam mengenai perbedaan karakter kedua anak tersebut?.

Syekh bertanya, "Bolehkah saya meminta izin untuk menanyakan sesuatu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun