Penutupan Pra Ekspedisi
“ belajarlah saling mengenal maka dari situ akan lahir rasa sayang. Kenalilah Sulawesi , maka engkau akan menyayangi semua yang ada di dalamnya “ Pramono Edhi Wibowo
Angin berlarian tanpa henti, hujan deras semalam masih meninggalkan jejak di setiap tanah basah. Rumpat yang sama, masih menyambut sisa-sisa pagi. Tersibak langit, cerah ketika masa pendadaran telah usai. Persiapan yang baik untuk menghadapi semua kemungkinan.
Sebuah pesan yang tegas “ berangkatlah, kibarkan bendera Merah Putih di seluruh penjuru Sulawesi. Kibarkan di puncak-puncak gunung, ke dalam palung samudranya. Berkibar di setiap hati manusianya “
Tidak ada lagi baret merah, jingga, ungu. Tidak ada berwarna-warni jas almamater, semua sama ekspedisi.
Tempat ini adalah tempat yang melahirkan banyak pejuang besar. Minimal semua yang pernah tenggelam di Situ ini, hidupnya penuh bakti penuh isi.
Bagimu negeri , jiwa dan raga kami. Begitulah kira-kira syair yang sering kita dengarkan dari seremonial sejak dini. Berkaryalah, tak perlu berlebihan. Hiduplah penuh arti dan berarti kepada orang-orang sekitarmu.
“ mengalamkan alam, memanusiakan manusia” jangan merubah budaya setempat. Komunikasi yang baik, tentunya akan memberikan pengertian yang baik.
Perbedaan itu keindahan yang seharusnya indah, ajarkanlah dan kenalkanlah. Ini negeri Indah, Indonesia.
5 Maret 2013 9 : 45
Sebuah usai dan awal ke perjalanan. Angin hangat membawa kami tempat yang lebih rendah, panas dan riuh. Sepanjang jalan flamboyan merona bak pohon kesukaan para istri.