Mohon tunggu...
Doel Kangpardi
Doel Kangpardi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

kecil, item, kriting, berseragam tapi tidak bersepatu, pikun tapi pengen inget banyak hal , tapi baek hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Coup...

7 Januari 2016   17:01 Diperbarui: 7 Januari 2016   17:06 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ini adalah negara tubuh

padanya kedaulatan penuh
dipimpin kepala dengan otak membisikinya
lengkap dengan mata
hidung
dan telinga sebagai negarawan dan cendekia
tangan adalah tentara
perut adalah ekonominya
dan kakikaki adalah rakyatnya

jangan lupakan mulut
ia adakah wakil untuk bersuara

bila mata melihat pemandangan indah
bila hidung mencium aroma makanan mewah
dan telinga mendengar kabar gembira ia akan tertawa

bila tangan terluka ia berkata
"a duh"

bila berut kosong ia berkata
"la par"

bila kakikaki menginjak duri ia berkata
"yang sabar karena tuhan maha mendengar"

dan tibatiba kakikaki menghambur ke jalanan
meninggalkan teriakpenggakan mulutnya congkak
tak peduli kepalanya tanggal
tak peduli tangannya tanggal
tak peduli tubuhnya tertinggal
padanya terpampang tulisantulisan

"se la mat kan ka mi"

kakikaki berebut dalam sunyi
tanpa mata
tanpa telinga
tanpa rasa
tak perlu katakata

kakimerapi, 07012016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun