Mohon tunggu...
Pandu Perdana Putra
Pandu Perdana Putra Mohon Tunggu... Guru - Pengajar Bahasa Inggris, Pegiat Komunitas

Ingin menjadi manusia yang berbudi luhur, tahu mana benar dan mana salah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Communicative Language Teaching dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

23 November 2023   14:25 Diperbarui: 23 November 2023   16:11 1414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia terus berkembang seiring waktu, dan metode pembelajaran menjadi salah satu kunci utama berhasilnya proses pembelajaran. Salah satu pendekatan yang semakin mendapatkan perhatian adalah Communicative Language Teaching (CLT), sebuah metode yang menekankan pada penggunaan bahasa dalam konteks komunikatif, artinya peserta didik difokuskan untuk segera mempunyai kemampuan komunikatif praktis. Dalam dunia TESOL (Teaching English to Speakers of Other Languages), CLT menjadi sorotan karena efektivitasnya dalam membantu siswa mengembangkan keterampilan berbahasa Inggris.


Pengenalan Communicative Language Teaching (CLT)

CLT bukan sekaedar metode pengajaran, tetapi sebuah filosofi pembelajaran yang menekankan komunikasi sebagai tujuan utama. Berbeda dengan pendekatan tradisional yang fokus pada penguasaan tata bahasa dan kosakata alias grammar, CLT menempatkan pembelajar dalam situasi nyata di mana mereka harus menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi. Pendekatan ini melibatkan aktivitas yang menekankan pada kegiatan berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis, semuanya terintegrasi dalam konteks komunikatif.

Penerapan CLT di Indonesia

Penerapan CLT di Indonesia tidak terlepas dari tantangan yang cukup rumit. Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu dan keberagaman bahasa daerah menjadi faktor yang memengaruhi pengajaran bahasa Inggris. Tidak jarang bahasa Inggris adalah bahasa ke 4.. 5.. atau bahkan 6 setelah bahasa ibu, bahasa daerah dan bahasa Nasional. Namun, CLT dapat menjadi solusi yang efektif karena menyesuaikan diri dengan kebutuhan komunikatif siswa di era globalisasi.

Kelebihan CLT dalam Konteks Pembelajaran di Indonesia

  1. Meningkatkan Aktivitas Berbicara:CLT mendorong siswa untuk aktif berbicara dalam bahasa Inggris melalui berbagai aktivitas komunikatif seperti permainan peran/roleplay, diskusi kelompok, dan simulasi situasi nyata. Hal ini membantu siswa merasa lebih percaya diri dan nyaman dalam menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.

  2. Pentingnya Konteks Budaya:Mengingat keberagaman budaya di Indonesia, CLT memungkinkan guru untuk mengintegrasikan unsur budaya lokal dalam pembelajaran bahasa Inggris. Ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik tetapi juga memungkinkan siswa untuk lebih mudah mengenali dan memahami konteks penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.

  3. Mengurangi Rasa Takut Berbicara:Salah satu kendala utama dalam pembelajaran bahasa adalah rasa takut untuk berbicara. CLT membantu mengurangi rasa takut ini dengan menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam aktivitas komunikatif.

Tantangan dalam Penerapan CLT

  1. Keterbatasan Sumber Daya:Beberapa sekolah mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya dalam menerapkan metode ini, terutama ketika memerlukan teknologi atau materi ajar khusus.

  2. Kebutuhan Pelatihan Guru:Penerapan CLT memerlukan perubahan pendekatan pengajaran guru. Oleh karena itu, pelatihan guru dalam mengadopsi metode ini menjadi krusial untuk kesuksesan implementasinya.

  3. Pemahaman Siswa tentang Perubahan Pendekatan:Siswa perlu memahami tujuan dan manfaat CLT agar mereka dapat bersedia berpartisipasi dan menghargai metode ini. Komunikasi efektif antara guru dan siswa dalam menjelaskan perubahan ini sangat penting.


Ada Kritik terhadap metode CLT

Walaupun CLT memiliki banyak kelebihan, kritik terhadapnya juga perlu diperhatikan. Beberapa kritik mencakup ketidakcocokan dengan beberapa situasi kelas, ketidaksesuaian dengan kurikulum yang ada, dan fokus yang terlalu berlebihan pada komunikasi tanpa memperhatikan penguasaan tata bahasa.


Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia, penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dan efektif menjadi kunci utama. CLT, dengan fokusnya pada pengembangan keterampilan komunikatif, memberikan alternatif yang menarik dan relevan. Meskipun menghadapi tantangan, implementasi CLT di Indonesia memiliki potensi besar untuk memperkaya pengalaman belajar siswa dan membekali mereka dengan keterampilan bahasa Inggris yang sesuai dengan tuntutan global. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, CLT dapat menjadi landasan yang kokoh untuk mencapai tujuan tersebut.

Saya seorang pengajar bahasa di universitas, peneliti pendidikan bahasa, dan event organizer komunitas. Ini adalah portofolio Tri Dharma Perguruan Tinggi saya. Jika saudara tertarik, silakan bergabung dengan komunitas WhatsApp Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi Masyarakat di https://bit.ly/GabungTriDharma. - Pandu Perdana Putra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun