Desain thinking (design thinking) bukan hanya sekadar metode desain produk atau layanan. Walaupun istilah ini baru banyak dibahas di bidang bisnis dan organisasi tingkat tinggi.Â
Lebih dari itu, desain thinking telah menjelma menjadi suatu pendekatan revolusioner yang dapat mengubah paradigma pembelajaran di dunia pendidikan. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip desain thinking ke dalam lingkungan pendidikan, kita dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik, relevan, dan sesuai dengan tuntutan zaman.
Lalu apa Itu Design Thinking?
Design thinking adalah suatu pendekatan kreatif untuk memecahkan masalah yang berfokus pada kebutuhan pengguna atau semua unsur dalam proses pendidikan. Metode ini tidak hanya mengedepankan solusi secara langsung, tetapi melibatkan pemahaman mendalam terhadap pemikiran dan perasaan pengguna.Â
Dalam konteks pendidikan, desain thinking dapat diartikan sebagai pendekatan yang menempatkan siswa sebagai pusat perhatian, merangkul keragaman gaya belajar, dan mendorong kolaborasi.
Langkah-langkah Desain Thinking dalam Konteks Pendidikan:
1. Empati (Empathize):
Pahami kebutuhan, harapan, dan tantangan siswa. Dengan melakukan observasi langsung di kelas, wawancara dengan siswa, guru, dan orang tua dapat memberikan wawasan yang bisa menjadi catatan bagi kita.
2. Tentukan (Define):
Artikulasikan permasalahan atau tantangan yang diidentifikasi melalui tahap empati. Pemahaman yang jelas terhadap masalah akan membantu mengarahkan proses selanjutnya.