3. Ideasi (Ideate):
Ajak siswa, guru, dan stakeholder lainnya untuk berpartisipasi dalam sesi brainstorming. Tujuannya adalah menghasilkan sebanyak mungkin ide tanpa pembahasan mendalam terlebih dahulu. Ini menciptakan lingkungan di mana kreativitas dapat berkembang.
4. Prototyping:
Buatlah prototipe atau model dari ide-ide yang telah dihasilkan. Ini bisa berupa eksperimen dalam metode pengajaran, penerapan teknologi, atau penyusunan kurikulum baru. Prototyping memungkinkan untuk mendapatkan umpan balik sejak dini.
5. Uji Coba (Test):
Uji coba prototipe dengan melibatkan siswa dan guru. Evaluasi hasilnya dan perbarui solusi berdasarkan umpan balik yang diterima. Iterasi adalah kunci untuk menyempurnakan pendekatan pembelajaran.
Manfaat Design Thinking dalam Pendidikan:
1. Kreativitas dan Inovasi:
Desain thinking mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan mengembangkan solusi inovatif terhadap masalah-masalah di dunia nyata.
2. Kolaborasi:
Proses desain thinking melibatkan kolaborasi antara siswa, guru, dan stakeholder lainnya. Ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung.