2) Peningkatan angka bencana kekeringan
3) Peningkatan volume dan suhu air laut
4) Badai yang parah
5) Kepunahan spesies akibat habitat hutan yang semakin sempit
6) Krisis pangan
7) Peningkatan risiko kesehatan
8) Kemiskinan dan peningkatan angka pengungsian
Sebuah studi yang dilakukan oleh Bharat H. Desai dan Moumita Mandal pada tahun 2021 menyimpulkan bahwa perempuan lebih rentan untuk terkena tindakan kekerasan seksual dibanding laki-laki akibat bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Hal ini juga diperparah dengan meningkatnya kasus pernikahan usia dini pada saat krisis yang diakibatkan keterpaksaan untuk memperoleh sumber daya supaya bisa tetap bertahan hidup. Hal tersebut terjadi terutama di negara -negara berkembang.
Melansir dari United Nations Human Right OHCHR, 2022. Diperkirakan 80 persen orang yang mengungsi akibat perubahan iklim adalah perempuan, menurut UN Environment. Ketika perempuan mengungsi, mereka menghadapi risiko kekerasan yang lebih besar, termasuk kekerasan seksual, kata Michelle Bachelet, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.
"Saat mereka tidur, mencuci, mandi atau berpakaian di tempat penampungan darurat, tenda atau kamp, risiko kekerasan seksual adalah kenyataan tragis dalam hidup mereka sebagai migran atau pengungsi," kata Bachelet. "Yang memperparah ini adalah meningkatnya bahaya perdagangan manusia, dan anak-anak, pernikahan dini dan pernikahan paksa yang dialami oleh perempuan dan anak perempuan yang sedang dalam perjalanan."