Mohon tunggu...
Muhammad Rifqi Musyaffa
Muhammad Rifqi Musyaffa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Merdeka

Saya adalah mahasiswa merdeka. Semua pemikiran akan saya baca dan dengar. Saya tidak akan memaksakan pemikiran saya kepada orang lain dan saya tidak ingin dipaksa menerima pemikiran orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Climate Crisis Meningkatkan Risiko Terjadinya Kekerasan Seksual Pada Perempuan Dua Kali Lipat

17 Mei 2023   13:10 Diperbarui: 17 Mei 2023   13:15 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Foto Pribadi

2) Peningkatan angka bencana kekeringan

3) Peningkatan volume dan suhu air laut

4) Badai yang parah

5) Kepunahan spesies akibat habitat hutan yang semakin sempit

6) Krisis pangan

7) Peningkatan risiko kesehatan

8) Kemiskinan dan peningkatan angka pengungsian

Sebuah studi yang dilakukan oleh Bharat H. Desai dan Moumita Mandal pada tahun 2021 menyimpulkan bahwa perempuan lebih rentan untuk terkena tindakan kekerasan seksual dibanding laki-laki akibat bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Hal ini juga diperparah dengan meningkatnya kasus pernikahan usia dini pada saat krisis yang diakibatkan keterpaksaan untuk memperoleh sumber daya supaya bisa tetap bertahan hidup. Hal tersebut terjadi terutama di negara -negara berkembang.

Melansir dari United Nations Human Right OHCHR, 2022. Diperkirakan 80 persen orang yang mengungsi akibat perubahan iklim adalah perempuan, menurut UN Environment. Ketika perempuan mengungsi, mereka menghadapi risiko kekerasan yang lebih besar, termasuk kekerasan seksual, kata Michelle Bachelet, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.

"Saat mereka tidur, mencuci, mandi atau berpakaian di tempat penampungan darurat, tenda atau kamp, risiko kekerasan seksual adalah kenyataan tragis dalam hidup mereka sebagai migran atau pengungsi," kata Bachelet. "Yang memperparah ini adalah meningkatnya bahaya perdagangan manusia, dan anak-anak, pernikahan dini dan pernikahan paksa yang dialami oleh perempuan dan anak perempuan yang sedang dalam perjalanan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun