Pak Wid menyampaikan bahwa selain melaksanakan perintah agama, dari proses persiapan, pelaksanaan, dan pendistribusian hasil pemotongan hewan qurban ada nilai-nilai yang terangkat.
Misalnya dalam proses pemotongan, pasca pemotongan dan pendistribusian daging hewan qurban ada nilai-nilai kekeluargaan serta kebersamaan. Sehingga melalui proses ini berpotensi menjadikan antar warga semakin akrab dan kompak.
Tim Pemotong yang Berpengalaman dan Asli Warga RT 04
Di tengah-tengah waktu pemotongan hewan qurban, lurah Kukusan bersama tim datang berkunjung. Dalam arahannya, Lurah Abdul Manan setidaknya meminta selama proses tetap menjaga kebersihan dan higienis.Â
Menyikapi hal tersebut ketua panitia beserta tim menyikapinya dengan baik. Salah satunya dengan menyediakan sabun pencuci tangan untuk seluruh tim yang terlibat.Â
Selama proses pemotongan hewan qurban qodarullah berjalan dengan aman dan selamat. Hal ini tidak lepas dari tim yang berpengalaman. Mulai dari tim pengatur hewan qurban dan tim jagal.
Salah satu tim jagal yang turut membantu penyembelihan adalah Bapak Agus Salim, M.T. Pria yang juga warga RT 04 RW 08 ini telah lebih dari 9 tahun pengalamannya dan juga telah mengikuti pelatihan penyembelihan hewan yang halal.
Selain harus memiliki keterampilan dalam proses penyembelihan, Bapak Agus menyampaikan pejagal halal terlebih dahulu harus paham ilmu fiqih.Â
Secara sederhana disampaikan juga adalah penjagal harus berlaku ihsan terhadap hewan yang akan disembelih. Misalnya saja kulit bagian leher jangan terlipat saat hendak dan proses penyembelihan.
Selain itu golok atau pisau yang digunakan dipastikan tajam. Yang tidak kalah penting adalah jagal harus memastikan beberapa urat dan kerongkongan harus terpotong.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!