Motor sport full fairing identik diidentikan sebagai kendaraan bagi laki-laki. Tapi kini, hal itu tidak selamanya benar.Â
Misalnya ada Tisaanda Zyelmafitri yang akrab disapa Tijels. Perempuan pengguna Yamaha R25 ini sudah terlanjur jatuh hati terhadap motor sport full fairing.
Alasan Perempuan berusia 24 tahun ini unik. Pilihannya kepada motor sport full fairing karena jenis kendaraan tersebut memiliki permukaan yang dapat jadi penyaluran hobinya.Â
Secara tegas ia pun menyampaikan tertarik melihat para pengguna motor sport full fairing. Tissa beranggapan bahwa dengan motor tersebut mereka dapat mengaktualisasikan jati dirinya.
"Jadi awalku pake W175, kan aku ada passion di-art. Aku ngerasa ide aku dalam bidang itu banyak percuma kalau diterapin di motor klasik yang kanvasnya kecil," ungkap Tijels.
Selain itu dari motor bergenre sport ini ia yakin jati dirinya dapat ditonjolkan dan menjadi ciri khas. Hal ini dilatar belakangi dengan permukaan yang luas pada motor full fairing.
Bodi motor yang lebar acap kali menjadi area favorit untuk sekedar menyampaikan jati diri pemilik motor tersebut, tapi ini perempuan.
Setelah berpindah dari motor klasik 175cc, kini Tissa memilih Yamaha R25. Memiliki mesin 250cc dan cukup besar jika digunakan seorang perempuan seperti Tissa dengan perawakan Indonesia banget.
Originalitas Ide Dituangkan pada Sepeda Motor Sport Full Fairing
Bukti bahwa dirinya memiliki jiwa seni yang kuat contohnya dengan mewarnai motornya dengan warna anti mainatream. Bahkan dirinya menambahkan belum tentu orang lain memikirkan warna tersebut.
Hasil keberanian dirinya menuangkan kreatifitas ini memiliki tanggapan positif dari lingkungan ia berkomunitas.
Padahal, jika hanya sekedar mendapatkan pengajuan, bahkan pujian dari orang banyak. Dirinya mengaku tidak perlu banyak effort.Â
Hal ini dibuktikan dengan dirinya menggunakan motor full fairing pun sudah banyak yang mengacunginya jempol.
"Pengalaman sekarang pakai motorsport lebih ke ngerasa keren aja kali ya. Karena gak jarang juga dapet pujian dari orang-orang," ungkap Tijels.
Di antara alasan pujian tersebut ternyata masyarakat jarang melihat perempuan menggunakan motor sport full fairing. Apalagi saat motoran Tissa menggunakan apparel alias safety gear yang mumpuni.
Misalnya saja penggunaan helm full face, celana panjang, balacklava, dan seterusnya.
Menjalani sebagai perempuan penyuka bermotoran, Tissa kini telah gabung dk Girls on Fairing (GoF) yang merupakan wadah perempuan pengguna sepeda motor sport full fairing.
Sementara itu jika membahas tentang modifikasi, Arca, nama dari motor Tissa mendapatkan sentuhan khusus dan hemat.***Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H