Mohon tunggu...
ABDF
ABDF Mohon Tunggu... Jurnalis - ABDF

Bercerita dengan kata untuk edukasi kita bersama.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Gadis Berjilbab Tuangkan Seni Lewat Motor Sport Full Fairing

30 April 2024   16:40 Diperbarui: 30 April 2024   16:41 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tijels menikmati riding menggunakan motor sport full fairing. (Kangmox)

Motor sport full fairing identik diidentikan sebagai kendaraan bagi laki-laki. Tapi kini, hal itu tidak selamanya benar. 

Misalnya ada Tisaanda Zyelmafitri yang akrab disapa Tijels. Perempuan pengguna Yamaha R25 ini sudah terlanjur jatuh hati terhadap motor sport full fairing.

Alasan Perempuan berusia 24 tahun ini unik. Pilihannya kepada motor sport full fairing karena jenis kendaraan tersebut memiliki permukaan yang dapat jadi penyaluran hobinya. 

Secara tegas ia pun menyampaikan tertarik melihat para pengguna motor sport full fairing. Tissa beranggapan bahwa dengan motor tersebut mereka dapat mengaktualisasikan jati dirinya.

"Jadi awalku pake W175, kan aku ada passion di-art. Aku ngerasa ide aku dalam bidang itu banyak percuma kalau diterapin di motor klasik yang kanvasnya kecil," ungkap Tijels.

Tisaanda Zyelmafitri. (Kangmox)
Tisaanda Zyelmafitri. (Kangmox)

Selain itu dari motor bergenre sport ini ia yakin jati dirinya dapat ditonjolkan dan menjadi ciri khas. Hal ini dilatar belakangi dengan permukaan yang luas pada motor full fairing.

Bodi motor yang lebar acap kali menjadi area favorit untuk sekedar menyampaikan jati diri pemilik motor tersebut, tapi ini perempuan.

Setelah berpindah dari motor klasik 175cc, kini Tissa memilih Yamaha R25. Memiliki mesin 250cc dan cukup besar jika digunakan seorang perempuan seperti Tissa dengan perawakan Indonesia banget.

Originalitas Ide Dituangkan pada Sepeda Motor Sport Full Fairing

Bukti bahwa dirinya memiliki jiwa seni yang kuat contohnya dengan mewarnai motornya dengan warna anti mainatream. Bahkan dirinya menambahkan belum tentu orang lain memikirkan warna tersebut.

Tijels menikmati riding menggunakan motor sport full fairing. (Kangmox)
Tijels menikmati riding menggunakan motor sport full fairing. (Kangmox)
Hasil keberanian dirinya menuangkan kreatifitas ini memiliki tanggapan positif dari lingkungan ia berkomunitas.

Padahal, jika hanya sekedar mendapatkan pengajuan, bahkan pujian dari orang banyak. Dirinya mengaku tidak perlu banyak effort. 

Hal ini dibuktikan dengan dirinya menggunakan motor full fairing pun sudah banyak yang mengacunginya jempol.

"Pengalaman sekarang pakai motorsport lebih ke ngerasa keren aja kali ya. Karena gak jarang juga dapet pujian dari orang-orang," ungkap Tijels.

Di antara alasan pujian tersebut ternyata masyarakat jarang melihat perempuan menggunakan motor sport full fairing. Apalagi saat motoran Tissa menggunakan apparel alias safety gear yang mumpuni.

Misalnya saja penggunaan helm full face, celana panjang, balacklava, dan seterusnya.

Menjalani sebagai perempuan penyuka bermotoran, Tissa kini telah gabung dk Girls on Fairing (GoF) yang merupakan wadah perempuan pengguna sepeda motor sport full fairing.

Sementara itu jika membahas tentang modifikasi, Arca, nama dari motor Tissa mendapatkan sentuhan khusus dan hemat.*** 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun