Selain dosen dan alumni dari Universitas Indonesia yang didampingi oleh perwakilan dari Kemenparekraf, tim yang terlibat dalam program Kedaireka ini diikuti oleh unsur mahasiswa. Hal ini merupakan implementasi dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKBM) gagasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim. Sementara yang terlibat dalam Verifikasi Lapangan, Pelatihan CHSE dan Kebencanaan di NTT adalah Ibnu Azfa Chairul Azam, mahasiswa dari Departemen K3, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia angkatan tahun 2020.
Azfa menyampaikan bahwa mengetahui kegiatan Kedaireka setelah mendapatkan informasi dari salah satu dosennya. Beliau menawarkan kegiatan tersebut sebagai bagian dari MBKM yang dapat ditransfer menjadi SKS. Selain itu alasan Azfa ikut program ini karena ketertarikannya terhadap aspek ilmu K3 yang akan diterapkan disetiap desa wisata agar bisa berstandar dunia.Â
“Program ini menurut saya adalah langkah yang tepat bagi pihak Kemenparekraf untuk bisa menarik banyak wisatawan asing ataupun domestik ke desa wisata yang ada di Indonesia.Â
Mengetahui bahwa Indonesia memiliki daya tarik tersendiri pada alamnya yang masih alami. Sehingga apra wisatawan akan aman dan nyaman ketika memilih desa wisata yang ada di Indonesia untuk menjadi destinasi mereka. Dimana sebelumnya hal seperti ini jarang dianggap penting pada suatu kawasan wisata. Sehingga dapat menjadikan kegiatan ini sebagai wadah saya dalam menambah ilmu baru yang didapat langsung saat turun ke lapangan. “ kata Azfa. ##
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H