Mohon tunggu...
ABDF
ABDF Mohon Tunggu... Jurnalis - ABDF

Bercerita dengan kata untuk edukasi kita bersama.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pengelola Desa Wisata di NTT Dapatkan Pelatihan CSHE dan Kebencanaan

12 November 2022   23:31 Diperbarui: 12 November 2022   23:32 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta di desa Waturaka diajak melakukan praktik Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (Dok. Tim Verifikasi Kedaireka di NTT)

Selain dosen dan alumni dari Universitas Indonesia yang didampingi oleh perwakilan dari Kemenparekraf, tim yang terlibat dalam program Kedaireka ini diikuti oleh unsur mahasiswa. Hal ini merupakan implementasi dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKBM) gagasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim. Sementara yang terlibat dalam Verifikasi Lapangan, Pelatihan CHSE dan Kebencanaan di NTT adalah Ibnu Azfa Chairul Azam, mahasiswa dari Departemen K3, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia angkatan tahun 2020.

Pemaparan materi CHSE dan Kebencanaan oleh nara sumber dari Universitas Indonesia (Dok. Tim Verifikasi Kedaireka di NTT)
Pemaparan materi CHSE dan Kebencanaan oleh nara sumber dari Universitas Indonesia (Dok. Tim Verifikasi Kedaireka di NTT)

Azfa menyampaikan bahwa mengetahui kegiatan Kedaireka setelah mendapatkan informasi dari salah satu dosennya. Beliau menawarkan kegiatan tersebut sebagai bagian dari MBKM yang dapat ditransfer menjadi SKS. Selain itu alasan Azfa ikut program ini karena ketertarikannya terhadap aspek ilmu K3 yang akan diterapkan disetiap desa wisata agar bisa berstandar dunia. 

“Program ini menurut saya adalah langkah yang tepat bagi pihak Kemenparekraf untuk bisa menarik banyak wisatawan asing ataupun domestik ke desa wisata yang ada di Indonesia. 

Mengetahui bahwa Indonesia memiliki daya tarik tersendiri pada alamnya yang masih alami. Sehingga apra wisatawan akan aman dan nyaman ketika memilih desa wisata yang ada di Indonesia untuk menjadi destinasi mereka. Dimana sebelumnya hal seperti ini jarang dianggap penting pada suatu kawasan wisata. Sehingga dapat menjadikan kegiatan ini sebagai wadah saya dalam menambah ilmu baru yang didapat langsung saat turun ke lapangan. “ kata Azfa. ##

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun