Mohon tunggu...
ABDF
ABDF Mohon Tunggu... Jurnalis - ABDF

Bercerita dengan kata untuk edukasi kita bersama.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Akhir Sebuah Permainan Ludo Talent Online

21 Juni 2020   01:49 Diperbarui: 21 Juni 2020   02:10 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Nah, pengalaman tersebut didapat saat bersama main dengan kawan-kawan Karimun Club Indonesia (KCI) dan online dengan pengguna Ludo Talent lainnya. Kebanyakan sih dari India. Tapi masih ada sih satu atau dua orang Indonesia juga. 

Kalo pembaca mau main tau ID Ludo Talent saya silahkan, ini yang pernah saya dapat: 10328403. 

Sebagai tambahan saya berikan poin ke-5 artikel ini. 

5. Ajang Kompetisi Nasional

Dari grup WA Ludo Talent khusus anggota KCI terkumpul beberapa orang. Dari yang ada segintir teman dari kota lain berinisiatip mengadakan pertandingan persahabatan tingkat nasional. Lumayan juara satu diganjar dengan piala bergilir dan uang tunai Rp 450 ribu. 

Dan akhirnya dari semua pengalaman yang didapat selama bermain Ludo Talent bersama teman-teman juga online diputuskan untuk menghapus aplikasi permainan menggunakan dadu tersebut. 

Mungkin jika tidak menggunakan dadu akan saya lanjutkan. Karena melihat dari strategi yang saya dapat dari beberapa pengalaman juga poin bintang yang bisa dikatakan tidak sedikit telah saya raih. 

Berpikir media apa yang bisa saya mendapatkan pemikiran tentang strategi. Ternyata jawabannya ada pada membaca sejarah tentang sepak terjang para salafu shalih atau kisah-kisah lainnya yang dapat memberikan manfaat tanpa mudharat. 

Adapun yang menjadi latar meninggalkan permainan ini adalah si dadu yang memang diharamkan dalam Islam. dalam H.R. Bukhari dinyatakan perumpamaan org bermain dadu adalah seperti memakan daging babi. Adapun jika permainannya tanpa judi ibarat mencelupkan tangannya ke daLudorah babi. Hadits ini sanadnya dishahikan oleh al-Albani. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun