[caption caption="Teknis Sedehana Merespon Energi Negatif"][/caption]
Kemudian, saya termenung pada sebuah nasihat baik.
Karena terlalu menikmati untuk berbagi kebaikan positif, saya hampir lupa berbicara apa yang harus kita lakukan, jika kita mendapat perlakuan negatif.
Anda dapat memahami catatan ini, kemudian lakukanlah saat dalam kesendirian.
Mungkin diantara kita pernah merasakan perlakuan negatif bagaimana rasanya dikhianati, dilecehkan, dihina hingga tingkat yang paling rendah melebihi seekor hewan, hingga dipermalukan di depan banyak orang tanpa rasa kasihan.
Mungkin juga dicaci dan disakiti secara fisik dan mental, dihempas hati ini pada jurang terdalam nan menyakitkan, tak dianggap sebagai manusia oleh manusia, dan masih banyak lagi perlakuan – perlakuan yang membuat hati, pikiran dan tindakan bersepakat kompak untuk melakukan pembalasan?!
Stop! Mohon jangan lakukan.
Jangan pernah membalas hina dengan kehinaan, kotoran dengan kotoran, keburukan dengan keburukan, nista dengan kenistaan dan negatif dengan negatif pula. Supaya kita tidak sama-sama hina, kotor, buruk, nista dan negatif seperti mereka. STOP!
Gunakan cara ini, dan resapilah. Saya yakin tidak semua dari kita pernah melakukan nya.
Jika diri ini mendapat perlakuan negatif seperti di atas, ucapkan ketiga kata ini
“Maaf,..Terima kasih,..Cinta”
Ya,..ucapkan ketiga kata itu dengan baik dalam kesendirian. Ucapkan dengan suara jelas melalui lisan. Ucapkan dan lakukan.
Rasakan kekuatannya. Rasakan pengaruhnya pada diri kita. Ucapkan tiga kata terbaik penuh kekuatan positif itu. Ungkapkan, segera ungkapkan.
Pada siapa?
Pertama sampaikan ketiga kata itu pada diri kita.
Sampaikan maaf pada diri kita. Katakan maaf pada seluruh anggota tubuh kita. Ucapkan dan sentuh lah bagian tubuh itu.
Ungkapkan penyesalan padanya. Karena tubuh itu terkena energi negatif yang disebabkan oleh kesalahan kita.
Sampaikan pada telinga sambil menyentuhnya penuh kasih
“maaf ya telinga, karena aku kamu mendengarkan cacian, maaf ya,..”
Sampaikan pada mata sambil menyentuhnya penuh kasih
“maaf ya mata, karena aku kamu melihat kemarahan, maaf ya,..”
Begitu seterusnya. Sentuh dan ucapkan.
Katakan pula terima kasih sambil menyentuh bagian tubuh kita.
Sampaikan pada mulut sambil menyentuhnya penuh sayang.
“terima kasih mulutku, karena tidak terpancing untuk ikut mencaci,..”
Sampaikan pada telinga sambil menyentuhnya penuh harap.
“terima kasih telinga, karena masih setia menemani hidupku”
Begitu seterusnya dengan menyentuh seluruh bagian tubuh masing – masing.
Ucapkan pula rasa cinta pada tubuh kita. Katakan sambil menyentuh nya. Bahwa kita mencintai tubuh kita itu. Katakan, sentuh dan hayati satu per satu. Dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Yang kedua, sampaikan ketiga kata itu pada orang lain.
Ucapkan melalui lisan sebelum tidur. Sebut nama orang yang telah memberi energi negatif pada diri kita. Ucapkan. Ucapkan dengan lisan. Jangan didalam hati.
“Aku maafkan kamu Fulan karena menyakitiku. Aku maafkan karena mungkin kau tidak mengerti”
“Terimakasih Fulan kau telah mencaciku. Terimakasih telah mengkoreksiku dengan hinaanmu”
“Asal kau tau, aku mencintaimu sebagai sesame makhluk. Aku menyayangimu karena Tuhanku”
Ucapkan, ucapkan, Ucapkan. Jangan hanya didalam hati.
Dan yang terakhir, sampaikan ketiga kata itu pada Tuhan pencipta alam.
Sampaikanlah maaf dan taubat karena tidak becus menjaga amanah tubuh titipannya.
Sampaikanlah terima kasih karena tidak menghukum kita atas kesalahan itu dan masih memberi kesempatan hidup.
Dan sampaikanlah kecintaan kita pada-Nya karena segala yang telah diberikan oleh-Nya.
Sampaikanlah dengan suara yang terdengar dari lisan.
*****
Ketiga kata tersebut adalah kata terbaik.
Memiliki kandungan energi positif yang sangat besar. Merupakan ungkapan yang digunakan untuk proses terapi bagi orang-orang yang terkena energi negatif.
Lakukanlah dengan penuh penghayatan.
Kuncinya, sentuh dan suarakan melalui lisan saat mengucapkan.
Pandangi pula bagian-bagian tubuh yang kita sentuh itu.
“Maafkan aku duhai jemari karena terus menerus menyuruhmu mengetik”
“Maafkan aku duhai mata, karena waktu terpejam mu sering tersita”
“Terimakasih wahai mata dan jemari, karena setia menemaniku untuk terus berbagi. Aku mencintaimu karena Rabb-ku”
Silahkan langsung diuji setelah membaca catatan ini, dan rasakan hasilnya.
Selamat mencoba !
Tetap hindari memposting dan membagikan konten negatif di media sosial.
Salam Konten POSITIF!
Kang Mas Radit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H