Pengolahan tanah dilakukan dengan handtraktor dengan kedalaman kurang lebih 20 cm dari permukaan tanah, sehingga unsur hara yang tidak terurai dapat terbalik dan menguap.
c. Sistim Tanam Jajar Legowo 2:1
Sistim tanam yang digunakan adalah sistim tanam jajar legowo 2:1 yang menurut penelitian, populasi tanaman bertambah sekitar 30 persen dari tanam tegel pada umumnya. Dengan jarak tanam 12 - 25- 50.
d. Pengendalian Gulma Ramah Lingkungan
Pengendalian Gulma dilaksanakan dengan sistim Gosrok pada umur tanaman 20 hst serta matun ( mencabut sisa Rumput)
Pengendalian Gulma
e. Aplikasi Pupuk Bioslurry padat cair
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk bioslurry padat yang di aplikasikansebelum dilaksanakan gosrok, sedang bio slurry cair dilaksanakan pada umur 25-28 hst dan aplikasi kedua pada 35-45 hstÂ
f. Pengairan Berselang
Pengairan dilaksanakan secara berselang yaitu dilakukan pengairan sedalam sekitar 4-5 cm kemudian ditutup semua lobang air agar tidak keluar airnya. Kemudian dilakukan pengairan kembali setelah tanah mengalami retak retak kecil agar sistim perakaran dapat bernafas, hal ini dapat mengoptimalkan pertumbuhan akar. Pengairan selanjutnya pada masi kritis ( Generatif dimana disitu mulai muncul malai, serta tahap pengisian bulir padi)
g. Pengendalian OPT ramah Lingkungan