"Bukan. Tapi karena kamu tak bisa menguasai imajimu"
"Maksudnya?"
"Ya, imajimu terlalu liar, kamu ga sadar yang kamu ucapkan sangat bias"
"Emang aku salah apa?"
"Kamu nggak salah. Hanya kurang sensitif"
"Maksdunya?"
"Kamu ga paham bahwa yang diajak bicara itu ga bisa memahmi alur pemikiranmu"
Sejak kamu sering berkunjung ke Kotaku ini, kamu memberiku sebuah horizon baru tentang macam-macam hal: kuliner, hobby dan kehidupan.
Kehidupan? Ya, kehidupan yang selama ini aku jalani datar-datar saja, teks yang kupahami begitu lurus, sejak kedatanganmu jalan itu ga lagi datar. Tapi kadang boleh berkelok, tak harus mengikuti norma kewajaran.
Teks, baik yang tersurat maupun tersirat, tak lagi tunggal maknanya. Kamu menyebutnya sebagai fusion of horizons untuk setiap makna yang sangat subyektif bagi setiap zaman dan waktu.
"Kamu membuat keraguan di atas jalan hidup yang kuanggap mapan selama ini"