Ibadah haji dan penyembelihan hewan qurban adalah merupakan refleksi puncak 'abid" seorang  muslim terhadap Rabb nya. Bukankah Islam itu sendiri bermakna"berserah diri"? Maka aspek-aspek penyerahan diri itu harus tercermin dalam sendi-sendi kehidupan saat ini yang semakin penuh tantangan 'syubhat" keimanan .Â
Ibadah Haji dan Qurban tidak boleh dianggap sebagai sekadar ritual sesat atau rutinitas semata. Kedua ibadah tersebut seharusnya menjadi refleksi puncak penghambaan manusia terhadap Tuhannya. Ibadah Haji mengajarkan kita tentang ketaatan dan kesungguhan dalam beribadah, sementara Qurban mengajarkan kita tentang pengorbanan dan kesediaan untuk mengorbankan sebagian dari apa yang kita cintai demi-Nya.
Dalam menghadapi kompleksitas dunia modern yang dipenuhi dengan godaan dan cobaan, umat Islam seharusnya memaknai ibadah Haji dan Qurban sebagai jalan untuk memperkuat iman, memperdalam hubungan dengan Allah, dan meningkatkan kualitas penghambaan kepada-Nya. Kedua ibadah tersebut harus menjadi tonggak kesungguhan dan keikhlasan, bukan sekadar formalitas atau tuntutan sosial semata.
Mari kita merenungkan kembali keteladanan keluarga Nabi Ibrahim, yang mengajarkan kepada kita bahwa penghambaan yang sejati adalah ketika kita mampu melepas segala bentuk egomu dan tunduk sepenuhnya kepada Allah.Â
Semoga ibadah Haji dan Qurban bukan hanya berlalu begitu saja, tetapi menjadi momen yang membawa kita lebih dekat kepada Allah, sebagai puncak penghambaan dan kesetiaan kita kepada-Nya dalam kehidupan yang semakin kompleks ini.
Mari kita rayakan ibadah Haji dan Qurban dengan penuh penghambaan dan keikhlasan. Semoga kita dapat memahami makna sejati dari kedua ibadah ini, yaitu menjalin hubungan yang erat dengan Allah melalui perbuatan baik, keimanan yang teguh, dan ketaatan yang tulus.
Ayo kita teladani keikhlasan dan kepatuhan keluarga Nabi Ibrahim sebagai contoh dalam mengarungi jalan penghambaan kepada Allah. Semoga Allah menerima ibadah qurban kita dengan keridhaan-Nya. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H