Mohon tunggu...
D.Ivi
D.Ivi Mohon Tunggu... Konsultan - Mengurai Wacana Lewat Tulisan

Jangan Biarkan Pikiranmu Liar,Ikatlah Dia dengan Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rahasia Kunci Penghambaan Sejati: Kisah Keluarga Nabi Ibrahim yang Menginspirasi di Tengah Era Virus Keimanan

16 Juni 2024   15:11 Diperbarui: 16 Juni 2024   15:20 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ibadah haji dan penyembelihan hewan qurban adalah merupakan refleksi puncak 'abid" seorang  muslim terhadap Rabb nya. Bukankah Islam itu sendiri bermakna"berserah diri"? Maka aspek-aspek penyerahan diri itu harus tercermin dalam sendi-sendi kehidupan saat ini yang semakin penuh tantangan 'syubhat" keimanan . 

Ibadah Haji dan Qurban tidak boleh dianggap sebagai sekadar ritual sesat atau rutinitas semata. Kedua ibadah tersebut seharusnya menjadi refleksi puncak penghambaan manusia terhadap Tuhannya. Ibadah Haji mengajarkan kita tentang ketaatan dan kesungguhan dalam beribadah, sementara Qurban mengajarkan kita tentang pengorbanan dan kesediaan untuk mengorbankan sebagian dari apa yang kita cintai demi-Nya.

Dalam menghadapi kompleksitas dunia modern yang dipenuhi dengan godaan dan cobaan, umat Islam seharusnya memaknai ibadah Haji dan Qurban sebagai jalan untuk memperkuat iman, memperdalam hubungan dengan Allah, dan meningkatkan kualitas penghambaan kepada-Nya. Kedua ibadah tersebut harus menjadi tonggak kesungguhan dan keikhlasan, bukan sekadar formalitas atau tuntutan sosial semata.

Mari kita merenungkan kembali keteladanan keluarga Nabi Ibrahim, yang mengajarkan kepada kita bahwa penghambaan yang sejati adalah ketika kita mampu melepas segala bentuk egomu dan tunduk sepenuhnya kepada Allah. 

Semoga ibadah Haji dan Qurban bukan hanya berlalu begitu saja, tetapi menjadi momen yang membawa kita lebih dekat kepada Allah, sebagai puncak penghambaan dan kesetiaan kita kepada-Nya dalam kehidupan yang semakin kompleks ini.

Mari kita rayakan ibadah Haji dan Qurban dengan penuh penghambaan dan keikhlasan. Semoga kita dapat memahami makna sejati dari kedua ibadah ini, yaitu menjalin hubungan yang erat dengan Allah melalui perbuatan baik, keimanan yang teguh, dan ketaatan yang tulus.

Ayo kita teladani keikhlasan dan kepatuhan keluarga Nabi Ibrahim sebagai contoh dalam mengarungi jalan penghambaan kepada Allah. Semoga Allah menerima ibadah qurban kita dengan keridhaan-Nya. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun