Menjadi youtuber bukanlah sebuah hal yang negatif, ini adalah potensi yang mestinya bisa dimaksimalkan dengan baik. Maka tantangannya adalah, bagaimana caranya menjadi youtuber namun tetap memiliki karakter yang disebutkan diatas.
Miris dan ironisnya, malah ada sebagian guru yang malah menjadikan peserta didik, lagi-lagi sebagai objek konten. Terlebih bukan sebagai konten pendidikan, namun semata-mata hanya hiburan.Â
Mari kita evaluasi kembali, apakah cita-cita anak menjadi youtuber sudah berlandaskan orientasi hidup yang tepat dan sesuai karakter yang benar. Atau malah disebabkan karena sifat narsistik dan materialistik yang berlebihan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H