Mohon tunggu...
Abdullah Alhadad
Abdullah Alhadad Mohon Tunggu... Guru - Semuanya bercerita tentang cara bertahan hidup, dan menjadi pribadi yang bermanfaat adalah cara hidup dalam keabadian

Seorang Guru Informatika di Jenjang SMP, Penulis, Blogger, dan Praktisi IT

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Suporter Klub Sepak Bola, Fanatik Wajarkah?

2 Januari 2023   07:55 Diperbarui: 2 Januari 2023   07:58 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Solidaritas inilah yang juga menjadi bagian dari pondasi klub sepak bola. Klub pun harus bisa mengelola hubungan baik dengan belahan suporternya. Maka selain wajar, suporter fanatik juga menjadi sebuah aset yang berharga untuk perkembangan sebuah klub.

Tragedi..

Saya sedang berusaha untuk tidak menghubungkan suporter fanatik dengan biang tragedi kecelakaan di sepak bola. Banyak faktor sebetulnya yang tidak berkaitan langsung dengan terjadinya sebuah tragedi di dalam maupun di luar pertandingan sepak bola. Sayangnya, suporter fanatik seringkali menjadi kambing hitam dalam sebuah kejadian ini.

Kita lihat saja tragedi-tragedi semacam kanjuruhan, Hillsborough dan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena faktor lain seperti panitia pelaksana, tim keamanan, rancangan stadion dan sebagainya. Selain memanfaatkan suporter fanatik sebagai aset, manajemen klub juga harusnya bisa memberikan sistem yang memberikan jaminan keamanan bagi para pendukungnya. 

Katakanlah sistem seperti jalur evakuasi, SOP keamanan, standar panitia penyelanggara, sistem transportasi dan sebagainya harus di atur sedemikian rupa agar suporter bisa menikmati pertandingan dengan nyaman. 

Kita tidak bisa menutup mata, bahwa persaingan dan gesekan suporter akan selalu terjadi. Tapi bukan itu masalahnya, masalahnya adalah bagaimana suporter yang saling bersaing dalam kondisi panas selama dan setelah pertandingan ini, tetap terjaga keselamatannya.

Sayangnya, masih ada saja oknum manajemen klub sepak bola yang tidak paham dan malah ikut-ikutan memanas-manasi situasi. Suporter fanatik yang dalam kondisi panas ini pun seperti dikompori oleh manajemen klub. 

Di sisi lain, saya pun berharap kepada suporter fanatik agar tidak terlalu fanatik sampai melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Pelemparan terhadap bus tim nasional Thailand di gelaran AFF kemarin adalah hal yang tidak pantas dilakukan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun