Sepak bola modern tidak hanya mengandalkan pemain yang pandai men-drible bola. Sepak bola modern mementingkan intelektual pemain sebagai komonen utama. Pada sepak bola modern strategi menyerang dan bertahan berjalan dinamis dan menjadi kesatuan. Ketika menyerang, pemain pada posisi paling belakang pun ikut mengawali serangan. Begitupula ketika bertahan, penyerang juga ikut bertahan.
Sepak bola modern Indonesia di rintis oleh pelatih legendaris Sugih Hendarto atau yang lebih di kenal sebagai Opa Hen pada era 1980an dan 1990an. Setelah sebelumnya menjadi asisten pelatih Wiel Coerver di timnas Indonesia. Opa Hen setia menerapkan Coerver Method dalam kepelatihannya. Opa Hen dalam kepelatihannya menekankan pada anak didiknya untuk mempunyai mental yang kuat, berkarakter, disiplin dan tidak mudah menyerah.
Mental yang kuat, berkarakter dan tidak mudah menyerah selama ini seperti menjadi ciri khas Negara Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan. Kedua Negara itu menjadi langganan tetap mewakili Asia di ajang Piala Dunia. Kini sikap itu benar-benar di tanamkan kepada pesepak bola usia dini. Kita akan menunggu pesepak bola U16 dan U19 akan berbicara lebih banyak pada perhelatan sepak bola Asia dan Dunia.
Sudah selayaknya memang sepak bola yang menjadi olahraga kegemaran masyarakat Indonesia di majukan prestasinya. Agar masyarakat Indonesia terhibur dan merasa memiliki Negara, disaat kegembiraan lain dalam hal pemenuhan keadilan social ekonomi politik masih jauh dari gapaian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H