Mohon tunggu...
Imam Maliki
Imam Maliki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia yang ingin berbuat lebih, melebihi rasa malas

Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tips Menjadi Tim Sukses di Pilkada 2018

27 Januari 2018   09:39 Diperbarui: 27 Januari 2018   10:06 6996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Genderang pilkada 2018 sudah mulai di tabuh. Tim sukses inti sudah di bentuk oleh para kandidat. Meskipun sudah telat, bagi yang belum bergabung menjadi tim sukses. Masih ada peluang bergabung menjadi tim sukses, minimal menjadi tim sukses lapis kedua.

Sebelum bergabung didalam tim sukses ada beberapa hal yang harus jadi pertimbangan. Karena jika salah memilih kandidat, bukan banjir pundi-pundi uang yang di dapat, tapi konflik sesama tim sukses dan capek yang di dapat. 

Sehingga pastikan pada pilkada tahun ini sukses menjadi tim sukses. Dan pada 2019 ketika ada momen Pemilihan presiden dan pemilihan legislatif juga akan lebih mudah mendapatkan ruang menjadi tim sukses.

Momen pilkada bagi sebagian orang adalah masa panen. Karena pada masa ini uang seakan mengucur deras dari langit. Seorang teman yang berprofesi sebagai paranormal, jika usai musim pilkada bisa di pastikan mobilnya akan ganti mobil terbaru, membeli beberapa bidang tanah, bahkan rumah baru.  Bagi yang bukan paranormal, di bawah ini bisa jadi pertimbangan untuk memilih kandidat mana yang akan di usung.

Untuk menjadi tim sukses syarat mutlak yang harus di miliki agar mendapatkan finansial lebih adalah:

Kemampuan komunikasi. Seorang tim sukses harus pandai berkomunikasi dengan kandidat yang di dukungnya. Kemampuan berkomunikasi ini akan berpengaruh juga pada posisi mana dia di tempatkan di jajaran tim sukses. Tim sukses inti pasti digaji lebih daripada tim sukses lapis kedua.

Kemampuan jaringan. Seorang yang menerjunkan diri sebagai tim sukses mutlak memiliki jaringan yang luas. Jaringan birokrasi, tokoh masyarakat, simpul massa dan massa. Jaringan ini seperti saham bagi tim sukses, semakin banyak jaringan semakin besar pula dia mendapatkan keuntungan finansial.

Kemampuan analisis.

Seorang tim sukses harus mempunyai kepekaan analitis. Karena dia harus bertarung dengan tim sukses dari kandidat lain. Kemampuan analistis tidak semata-mata di tujukan bertarung head to head dengan tim sukses kandidat lain, tapi bahkan seberapa sering dia tampil di permukaan. Ini akan mempengaruhi citra diri tim sukses. 

Citra yang bagus akan berpengaruh juga pada kepercayaan kandidat yang maju untuk memilihnya menjadi tim sukses di pemilihan-pemilihan yang lain.

Kriteria kandidat pun harus jadi perhatian agar mendapatkan keuntungan lebih. Ada beberapa hal yang perlu jadi perhatian.

Cari kandidat yang kemampuan finansial lebih. Kandidat yang berkempuan finansial lebih pasti lebih menjanjikan dari sisi keuangan daripada kandidat yang pas-pasan.

Cari kandidat yang sangat takut kalah. Kandidat ini biasanya seorang petahana, beban psikologisnya lebih besar daripada seorang pendatang baru. Apalagi kompetitornya seorang yang kuat, ini justru sangat menguntungkan tim sukses, karena dia akan lebih gampang mengeluarkan uang.

Cari kandidat yang rantai tim suksesnya tidak terlalu panjang. Untuk mendapatkan rantai tim sukses yang tidak terlalu panjang, seyogyanya lebih proaktif merapatkan barisan ketika tim sukses belum di bentuk.

Akhirnya, paparan di atas adalah obyektif dari kacamata tim sukses. Memang terlihat tidak elok karena menafikan moral, kapasitas, kompetensi dan integritas kandidat. Tapi jika masih mengedepankan nurani pilihlah kandidat yang sudah terbukti mempunyai moral, kapasitas, kompetensi dan integritas yang mumpuni. Selamat berdemokrasi. Wallohua'lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun