Sontak aku memberi tahu kalau berita itu tidak mungkin benar. Tapi entah kenapa sifat husnudzonnya muncul tak kenal waktu.
"Barangkali benar. Bisa jadi, kan?"
Detik itu juga saya menyerah dan tidak mau berdebat. Itu kan masalah kepercayaan. Hehe
Namun saya menggarisbawahi bahwa kesimpangsiuran berita yang terjadi di dunia maya layak kita konfirmasi. Entah itu cek ke portal media nasional atau langsung ke website turnbackhoax.id
Cara cerdas mengonfirmasi terlebih dahulu ini jarang dilakukan. Terkadang netizen menelan mentah-mentah informasi dan sejurus kemudian menyebarkannya. Terjadilah kekacauan yang luar biasa.
Kembali ke topik utama tentang virus mutasi, jika melihat kondisi bangsa yang belum pulih dari pandemi maka wajar mungkin menjadi heboh jika ada virus baru yang mengancam masyarakat Indonesia. Yang lebih parah adalah berita ini menjadi sumber ketakutan baru sehingga masyarakat frustasi terhadap virus corona.
#KitaLawanCorona mungkin tinggal hanya tagar saja. Nyatanya di lapangan, beberapa orang, harus terpaksa keluar rumah untuk mencari pekerjaan dan nafkah keluarga. Ketakutan keluarga pasti meningkat jika tidak dibarengi dengan literasi digital.
Bagaimana caranya? Yaitu dengan membaca informasi dari sumber yang terpercaya.
Saya pun langsung melihat beberapa fakta virus mutase yang disodorkan oleh website-website yang kredibel
Pertama, Virus RNA
Virus Corona atau SARS-CoV-2 adalah jenis virus RNA atau virus dengan materi genetik berantai tunggal. Karena struktur inilah yang menyebabkan ia bermutasi dengan mudah. Jadi, benar adanya jika virus corona itu dapat bermutasi!