AVPA atau Agency for the Valorization of the Agricultural Products sebagai penggagas acara tersebut merupakan organisasi Perancis yang memiliki tujuan untuk memasarkan produk kopi dari seluruh negara sehingga bisa merambah pasar Eropa.
Kualitas kopi Indonesia, khususnya Garut, tidak kalah bersaing dengan kopi Eropa atau negara-negara Amerika latin dan Amerika Tengah lainnya.
Potensi Kopi Garut menjadi Kuliner Khas di era Milenial
Gaya hidup generasi milenial yang cenderung menyukai tempat berkumpul sambil asyik mengobrol merupakan potensi bisnis yang besar. Di kota-kota besar mudah sekali ditemukan kedai kopi mulai dari mall sampai dengan pinggiran kota. Membludaknya kedai kopi di perkotaan membuat konsumsi kopi semakin meningkat dalam tiga tahun terakhir.
Berdasarkan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian, konsumsi kopi nasional pada tahun 2016 mencapai 250 ribu ton dan tumbuh 10,54% menjadi 276 ribu ton. Pada periode 2016 - 2021 pun konsumsi kopi Indonesia diprediksi tumbuh rata-rata 8,22%. Sehingga pada tahun 2021, konsumsi kopi Indonesia bisa mencapai 370 ribu.
Inilah peluang bagi pengusaha kopi di Garut untuk melebarkan sayapnya. Industri pariwisata adalah tempat yang cocok untuk berkolaborasi. Tempat wisata Garut yang dipadukan dengan kedai-kedai kopi milenial membuat wisatawan tertarik. Apalagi cita rasa kopi Garut yang khas akan meninggalkan jejak di lidah wisatawan yang tidak akan terlupakan.
Dinas Pariwisata dan Dinas Pertanian kota Garut mungkin bisa berkolaborasi dengan pengusaha kedai kopi untuk memberdayakan petani-petani di Garut. Bukan hanya tentang peningkatan pendapatan yang naik tetapi juga membantu kesejahteraan petani.
Alhasil, Wistawan lokal ataupun wisatwan asing tidak lagi mengenal Garut sebagai kota dengan kuliner dodol yang terkenal. Kopi Garut sudah saatnya menjadi primadona kuliner kota Garut yang memesona.
Sumber Referensi TulisanÂ
Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri