Konsekuensi dari keberadaan antimateri dalam alam semesta masih menjadi subjek penelitian dan spekulasi dalam fisika teoretis. Pada saat Big Bang, teori menyatakan bahwa materi dan antimateri dihasilkan dalam jumlah yang sama. Namun, alam semesta yang kita amati hari ini didominasi oleh materi, sementara antimateri ada dalam jumlah yang sangat kecil. Ini adalah misteri yang dikenal sebagai asimetri materi-antimateri. Penyebab pasti dari asimetri ini masih belum sepenuhnya dipahami dalam fisika modern.Â
Sehingga memunculkan analisa mengenai antiverse. Â Istilah "antiverse" adalah konsep dalam fisika teoretis yang mengacu pada gagasan tentang adanya alam semesta yang merupakan cermin atau kebalikan dari alam semesta kita, di mana materi dan antimateri bertukar peran. Ini adalah bagian dari upaya fisikawan untuk memahami lebih dalam tentang sifat dasar alam semesta dan memperluas pemahaman kita tentang bagaimana alam semesta dapat terbentuk dan berevolusi.
Dalam alam semesta kita, materi adalah bahan yang kita kenal dan terdiri dari partikel-partikel seperti proton, neutron, dan elektron. Sebaliknya, antimateri adalah versi yang berlawanan dari materi, terdiri dari antipartikel seperti antiproton, antineutron, dan positron. Â
Konsep antiverse mengusulkan bahwa ada alam semesta lain, yang merupakan cermin dari alam semesta kita. Dalam antiverse, materi dan antimateri akan bertukar peran. Artinya, di antiverse, materi yang kita kenal dalam alam semesta kita akan digantikan oleh antimateri, dan sebaliknya.
Ada pertanyaan menarik.. Jika ada dua alam yang identik , mungkinkah kita sebenarnya sedang hidup dalam Antiverse, sebagai simulasi ujian untuk menjalani kehidupan di alam sesungguhnya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H