Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rentang Waktu yang Berlari

6 Agustus 2024   20:43 Diperbarui: 6 Agustus 2024   20:45 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu tak henti berlari,  

meninggalkan jejak samar di pelupuk mata,  

seperti mimpi yang enggan terjaga,  

rentang perjalanan tanpa jeda.

Di bawah langit yang berkilauan,  

mentari menyusuri cakrawala tanpa henti,  

menyapa bumi dengan sentuhan keemasan,  

menyulam hari menjadi untaian kenangan abadi.

Waktu adalah pelari tanpa lelah,  

mengejar bayang-bayang masa lalu,  

mengguratkan cerita di kanvas langit,  

dengan tinta air mata dan tawa.

Dalam rentang waktu yang tak terhingga,  

detik-detik menari, bergulir tanpa suara,  

menghanyutkan jiwa dalam arus memori,  

membawa angan ke negeri impian.

Ada cinta yang tertinggal di sudut hari,  

seperti bintang jatuh yang tak teraih,  

bercahaya sejenak, menghilang dalam kelam,  

namun menyisakan cahaya dalam hati.

Rentang waktu, engkau adalah misteri,  

sang pemilik kisah tanpa akhir,  

mengurai asa, menenun duka,  

mengajar kita arti dari setiap langkah.

Di balik gerakmu yang tak terjangkau,  

tersembunyi harapan yang menggetarkan,  

seperti angin malam yang membisikkan rahasia,  

tentang esok yang penuh teka-teki.

Waktu, engkau adalah saksi bisu,  

dari tangis dan tawa yang mengalun,  

dari langkah kecil hingga lari yang tergesa,  

mengukir hidup dengan beribu warna.

Oh, rentang waktu yang berlari,  

di tengah derasnya hujan kenangan,  

kami berdiri, menatap masa depan,  

dengan semangat tak pernah padam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun