Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kita Tanpa Nama dan Makna

6 Agustus 2024   17:50 Diperbarui: 6 Agustus 2024   17:57 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mencari bintang yang pernah kita impikan, namun tak lagi nampak  

Aku bertanya pada malam, pada gelap yang setia menemani  

Apakah kita akan abadi dalam ketiadaan ini? Ataukah kita akan lenyap, tanpa nama, tanpa makna?

Kita adalah kepingan waktu, tercecer di lorong-lorong memori  

Tak berwujud, tak bersuara, hanya desah angin yang membisu  

Di sana, di ujung senja, aku menunggu jawab yang tak kunjung tiba  

Kita tanpa nama dan makna, sepasang jiwa yang hilang dalam cerita

Akhirnya, aku menyerah pada hening, membiarkan hati mengembara  

Mencari arti di balik setiap luka, di balik setiap tanya  

Kita mungkin tak pernah benar-benar ada, hanya ilusi di atas realita  

Namun kenangan kita, biarlah menjadi puisi, yang abadi dalam kehampaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun