Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kita Tanpa Nama dan Makna

6 Agustus 2024   17:50 Diperbarui: 6 Agustus 2024   17:57 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Atau hanyalah lembaran kisah yang tertiup angin, hilang tanpa jejak?

Setiap kata yang pernah kita ucap, kini berubah menjadi debu  

Tersebar di angin malam, hilang tak bersisa di langit yang kelabu  

Semua janji, semua sumpah, adalah gema yang memudar  

Menghantui malam-malam panjangku, dalam kesendirian yang liar

Kita ini siapa? Sepasang burung dalam sangkar emas?  

Ataukah hanya sepasang bintang jatuh, yang tak pernah sampai ke dasar?  

Mengapa segala asa kita harus terkikis oleh waktu?  

Mengapa cinta yang kita semai harus layu, di tengah badai yang pilu?

Bersamamu, aku merasa seperti angin yang bebas berhembus  

Namun kini, aku hanyalah debu di tengah badai, terombang-ambing tanpa tujuan  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun