Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kita Tanpa Nama dan Makna

6 Agustus 2024   17:50 Diperbarui: 6 Agustus 2024   17:57 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita pernah ada, sepasang jiwa yang saling berjanji  

Menganyam mimpi dalam gelap, merajut harap dalam sunyi  

Dalam ruang tanpa nama, di balik bayang-bayang kota  

Kita adalah bait-bait yang tak pernah tertulis di atas kertas

Matahari terbit untuk menyinari kita, atau begitu yang kita pikir  

Namun cahayanya kini terasa bagai duri, menyengat luka-luka batin  

Purnama yang pernah menemani malam kita, kini redup,  

Bersembunyi di balik awan kelabu, tenggelam dalam hening yang beku

Aku melihatmu di sela-sela kerumunan, namun kau bagai bayangan  

Tak terjangkau, tak tersentuh, meski hanya selangkah di depan  

Apakah kita ini ilusi? Sekedar fantasi dalam benak yang resah?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun