Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penjaja Doa

6 Agustus 2024   16:28 Diperbarui: 6 Agustus 2024   16:31 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Yang membelai hati yang gelisah dan luka.

"Doa-doa ini bukan sekadar kata," katanya,  

"Ini adalah pelita di tengah malam yang kelam,  

Ini adalah perahu di lautan duka," bisiknya,  

"Membawa jiwa-jiwa menuju pantai damai yang diam."

Ia bagai pahlawan tanpa tanda jasa,  

Menjual kata-kata yang terbang bagai burung,  

Dalam hati orang-orang yang tak punya asa,  

Ia semai benih harapan, bunga kehidupan yang agung.

Malam hari, di bawah bulan yang pucat pasi,  

Penjaja doa itu terus berjalan tanpa henti,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun