Yang membelai hati yang gelisah dan luka.
"Doa-doa ini bukan sekadar kata," katanya, Â
"Ini adalah pelita di tengah malam yang kelam, Â
Ini adalah perahu di lautan duka," bisiknya, Â
"Membawa jiwa-jiwa menuju pantai damai yang diam."
Ia bagai pahlawan tanpa tanda jasa, Â
Menjual kata-kata yang terbang bagai burung, Â
Dalam hati orang-orang yang tak punya asa, Â
Ia semai benih harapan, bunga kehidupan yang agung.
Malam hari, di bawah bulan yang pucat pasi, Â
Penjaja doa itu terus berjalan tanpa henti, Â